Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank-bank sentral dunia tak akan jual emas

SYDNEY: Morgan Stanley menyatakan bank-bank sentral, pembeli bersih emas untuk pertama kalinya dalam satu generasi  ini, cenderung untuk mempertahankan kepemilikan mereka bahkan jika mereka perlu uang tunai untuk melawan peningkatan krisis utang. Begitu

SYDNEY: Morgan Stanley menyatakan bank-bank sentral, pembeli bersih emas untuk pertama kalinya dalam satu generasi  ini, cenderung untuk mempertahankan kepemilikan mereka bahkan jika mereka perlu uang tunai untuk melawan peningkatan krisis utang. "Begitu mereka sudah menjual maka untuk membeli kembali akan jadi sangat mahal," kata Peter Richardson, kepala ekonom logam di Morgan Stanley Australia Ltd, yang telah mempelajari pasar logam selama 20 tahun. "Mereka lebih suka mendapat dukungan dari aset yang meningkat dalam cadangan portofolio mereka daripada menggunakannya untuk mengurangi utang." Harga emas telah reli ke rekor minggu ini seriring beban utang pemerintah meningkat dan mata uang mereka melemah yang mendorong permintaan aset aman (safe haven). Bank-bank sentral adalah pemegang emas terbesar, dan Thailand, Korea Selatan, Kazakhstan, Meksiko dan Rusia juga telah menambah cadangan tahun ini. Ekonom Dennis Gartman menulis bahwa logam mulia adalah "mata uang dunia" di tengah krisis utang. "Dalam kondisi penghematan kita akan melihat kerusakan lebih lanjut pada utang," kata Richardson dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg. Dia mengatakan meningkatnya risiko merupakan alasan mereka memegang cadangan emas mereka daripada menjualnya karena mereka hanya punya satu kesempatan menjual. Harga emas pengiriman segera yang telah reli 30% tahun ini, menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada US$1.913,50 per ounce (1 ounce setara 31,1 gram) kemarin. Menurut perkiraan dalam survei Bloomberg baru-baru ini harga logam ini dapat mencapai US$2.000 per ounce pada akhir tahun. "Bank-bank sentral Eropa tidak akan menjual emas mereka karena sekalipun menjadi sarana untuk mendapatkan uang tunai, pasti tidak akan cukup untuk melunasi utang mereka," kata Duan Shihua, kepala layanan perusahaan pada Haitong Futures Co, pialang dengan modal terbesar di China. "Selain itu, tidak ada bank sentral percaya pada mata uang negara lain." Menurut Dewan Emas Dunia pada 2010, bank sentral menjadi pembeli bersih untuk pertama kalinya dalam 2 dekade, dengan menambahkan 87 ton dalam pembelian oleh beberapa negara termasuk Bolivia dan Mauritius. Pada kuartal kedua 2011, bank sentral dan lembaga pemerintah menaikkan pembelian hampir 5 kali lipat menjadi 69,4 ton dibanding tahun lalu, sehingga selama semester pertama mereka menambah 192,3 ton. Dewan emas juga mengatakan bank sentral tetap akan menjadi pembeli bersih tahun ini.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Taufikul Basari/Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper