Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Sulteng panggil JOB Pertamina-Medco

MAKASSAR: Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola akan mengundang manajemen  dari joint operating body (JOB) Pertamina-Medco E&P Tomori yang menangani pemboran minyak di Pulau Tiaka, di Morowali.“Kami akan memanggil pihak manajemen

MAKASSAR: Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola akan mengundang manajemen  dari joint operating body (JOB) Pertamina-Medco E&P Tomori yang menangani pemboran minyak di Pulau Tiaka, di Morowali.“Kami akan memanggil pihak manajemen untuk membicarakan penyelesaian konflik yang melibatkan masyarakat setempat agar Pertamina dan Medco bisa melakukan aktivitas di tanpa ada gangguan lagi,” kata Longki kepada Bisnis, hari ini.Dia menjelaskan Pemda Sulteng baru mempelajari hasil laporan dari Pemkab Morowali dan menunggu hasil penanganan konflik yang dilakukan oleh pihak Kepolisian. “Yang pasti kami menyangkan peristiwa itu,” tegasnya.Longki belum menjadwalkan jadwal pertemuan dengan pihak Pertamina-Medco, namun ia menjelaskan dalam waktu dekat. “Kita sedang menyiapkan bahan yang akan dibicarakan termasuk kronologis masalah dari kerusuhan itu.”Intinya, lanjut Longki, pemda akan mencarikan solusi dari konflik yang terjadi. Kami juga sangat menyangkan kasus ini sebab telah menimbulkan ekses negatif terhadap kegiatan investasi di Sulteng.Sebagaimana diberitakan sebelumnya kerusuhan Tiaka terjadi pada Senin sore 22 Agustus 2011. Kasus itu diduga dipicu oleh protes dan aksi anarki ratusan warga dari Desa Kolo yang menagih janji JOB Pertamina-Medco E&P Tomori atas sejumlah fasilitas seperti listrik dan fasilitas umum lainnya di daerah itu.Kasus kerusuhan yang terjadi di daerah eksplorasi minyak dan gas Pulau Tiaka, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dinilai telah mencoreng iklim investasi di provinsi itu.Sementara itu Asgar Ali Djuhaepa, Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Sulteng, mengatakan kerusuhan di Pulau Tiaka telah merusak iklim investasi yang telah susah payah dibangun pascakonflik Poso.“Kerusuhan di Tiaka itu sebetulnya sudah merusak citra keamanan di Sulteng sebab [terkesan] daerah ini identik dengan konflik. Saya khawatir ini akan berpengaruh besar terhadap berbagai usaha investasi di daerah ini,” ujarnya.Asgar yang juga Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan kerusuhan di Tiaka dapat mengendorkan semangat penanam modal termasuk perusahaan-perusahaan berskala multi nasional yang sebelumnya berencana menempatkan investasinya di daerah tersebut.Adapun Tiaka adalah ladang minyak yang dioperasikan dalam bentuk kemitraan usaha badan operasional bersama atau joint operating body (JOB) Pertamina-Medco E&P Tomori. Ladang minyak tersebut merupakan ladang minyak yang saat ini menjadi kebanggaan Sulteng.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : M. Noor Korompot

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper