Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba usaha Krakatau tergerus 73%

JAKARTA: Laba usaha produsen baja terbesar nasional PT Krakatau Steel Tbk (Persero) sepanjang 6 bulan pertama tahun ini longsor 73,16% menjadi hanya Rp326,33 miliar dari capaian periode sama tahun lalu, Rp1,22 triliun.

JAKARTA: Laba usaha produsen baja terbesar nasional PT Krakatau Steel Tbk (Persero) sepanjang 6 bulan pertama tahun ini longsor 73,16% menjadi hanya Rp326,33 miliar dari capaian periode sama tahun lalu, Rp1,22 triliun.

Penyebabnya adalah menurunnya pendapatan sebesar 6,56% menjadi Rp8,41 triliun yang diiringi kenaikan beban penjualan sebesar 5,66% hingga menjadi Rp7,51 triliun. Akibatnya, laba kotor perseroan tertekan 52,31% menjadi Rp903,61 miliar.Beruntungnya, seperti tertera dalam laporan keuangan Krakatau per 30 Juni yang dirilis hari ini, beban usaha yang terdiri atas biaya distribusi dan penjualan serta biaya administrasi turun 17,57% menjadi Rp577,28 miliar, hingga tidak semakin menggerus laba usahanya.Kendati laba usahanya tiarap, laba bersihnya terangkat 36,97% menjadi Rp1,37 triliun. Penolongnya terutama adalah pendapatan nonoperasional berupa laba pengalihan aset Rp1,09 triliun. Aset yang dimaksud adalah tanah seluas 302,7 hektare di Kubangsari, Cilegon, Banten.Tanah senilai Rp1,09 triliun itu diserahkan ke PT Krakatau Posco, usaha patungannya dengan Pohang Iron and Steel Company (Posco-Korea Selatan) sebagai setoran penyertaan modal pada Mei 2011. Atas penyerahan modal dalam bentuk tanah itulah terutama Krakatau beroleh laba bersihnya.Faktor penolong laba bersih lainnya adalah pendapatan bunga yang membubung 147,88% menjadi Rp56,56 miliar dan pendapatan lainnya yang naik 20,36% menjadi Rp93,38 miliar. Dengan kontribusi dari faktor non-operasional inim laba per saham Krakatau terangkat 27,59% menjadi Rp87 per unit.Sampai pukul 11.00 pagi tadi, harga saham emiten berkode KRAS itu masih berada pada Rp1.090, tidak bergerak dari penutupan harga saham akhir pekan lalu. Pada harga tersebut, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp17,19 triliun. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper