Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Kalibaru belum jelas, Pelindo II tunda emisi obligasi

JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II kembali menunda rencana emisi obligasi sekitar Rp1 triliun-Rp2 triliun dari semula yang direncanakan tahun ini menjadi tahun depan.Rencana emisi obligasi tersebut sebenarnya telah digagas sejak tahun lalu

JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II kembali menunda rencana emisi obligasi sekitar Rp1 triliun-Rp2 triliun dari semula yang direncanakan tahun ini menjadi tahun depan.Rencana emisi obligasi tersebut sebenarnya telah digagas sejak tahun lalu tapi urung dilakukan hingga kini.Direktur Utama Pelindo II Richard Jose Lino beralasan penundaan rencanan emisi obligasi pada tahun ini tersebut dilakukan karena perseroan saat ini belum memerlukan pendanaan besar."Saya kira nggak tahun ini [emisi obligasinya] karena masih menunggu proyek Kalibaru," katanya kepada Bisnis saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, hari ini.Menurut dia, perseroan sampai saat ini juga belum menentukan jumlah obligasi yang akan diterbitkan karena masih menunggu hasil lelang proyek pengembangan Pelabuhan Tanjuk Priok di wilayah utara Kalibaru.Namun, dia pernah mengungkapkan jumlah obligasi yang akan diterbitkan lebih dari Rp1 triliun. Sementara salah seorang sumber di Kementerian BUMN saat itu mengatakan perusahaan BUMN itu akan menerbitkan obligasi hingga Rp2 triliun."Kami menunggu konfirmasi proyek lelang Tanjung Priok yang sekarang masih proses lelang di Kementerian Perhubungan. Setelah itu baru kemudian kami akan exercise ke obligasi," jelasnya.Lino juga pernah menyatakan Pelindo II mampu membiayai proyek terminal Kalibaru Utara senilai Rp11,7 triliun tanpa dukungan investor asing. Dia pun optimistis bisa memenangi tender proyek Kalibaru Utara.Berdasarkan catatan Bisnis, Pelindo II telah mengantongi komitmen pinjaman perbankan dari dua bank papan atas yakni BNI dan BRI. Keduanya berkomitmen menggelontorkan dana hingga Rp14,4 triliun untuk membiayai proyek Kalibaru.BRI berkomitmen memberikan kucuran dana hingga 70% dari total dana yang dibutuhkan sebesar Rp12 triliun atau setara dengan Rp8,8 triliun sedangkan BNI siap mengucurkan Rp6 triliun. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper