Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2015 Indonesia bebas narkoba?

JAKARTA: Pemerintah dalam waktu dekat akan meluncurkan 2015, Indonesa Bebas Narkoba untuk menahan laju peningkatan kasus narkoba yang tiap tahun naik sebesar 26%, dan menyelamatkan kaum muda yang dominan menjadi korban benda terlarang tersebut."Tidak

JAKARTA: Pemerintah dalam waktu dekat akan meluncurkan 2015, Indonesa Bebas Narkoba untuk menahan laju peningkatan kasus narkoba yang tiap tahun naik sebesar 26%, dan menyelamatkan kaum muda yang dominan menjadi korban benda terlarang tersebut."Tidak lama lagi Presiden SBY akan melaunching Indonesia Bebas Narkoba," kata Komjen Gories Mere, Kepala Badan Narkoba Nasional di Jakarta hari ini.Dia menuturkan dalam 5 tahun terakhir (2005-2010) kasus narkoba di Indonesia mencapai 26.356 kasus atau naik 26% setiap tahun. "Sekitar 70% di antaranya menyerang usia produktif dan terbanyak dari kalangan komunitas seni dan hiburan," tambahnya seusai menandatangani naskah kesepahaman dengan berbagai institusi.Untuk menahan laju penambahan kasus narkoba di kalangan masyarakat, katanya, BNN menggandeng Kementerian Agama, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ikatan Guru Indonesia (IGI), serta Asosiasi Agensi Model dan Talent Indonesia (AAMTI).Gories menuturkan pihaknya menggandeng Kemenag sebagai sebagai agen dalam bidang agama, asosiasi guru sebagai agen pendidikan, dan AMMTI sebagai agen model agensi."Kaitannya dengan BKKBN, karena narkoba berhubungan dengan seks bebas yang akan berpengaruh pada kesehatan reproduksi. Itu itu kami berharap seluruh penyuluh BKKBN di daerah, bisa menyampaikan informasi tentang bahaya narkoba kepada masyarakat di pedesaan," ungkapnya.Selama ini, katanya, masyarakat di desa kurang mendapatkan informasi, dan akses untuk memperoleh informasi juga kurang, termasuk penanaman nilai agama dalam keluarga.Sudibyo Alimoeso, Sekretaris Utama BKKBN, menuturkan pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh usia remaja yaitu usia 10-24 tahun yang mencapai sekitar 67 juta jiwa. "Para remaja tersebut harus menjadi perhatian khusus dari keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah," ujarnya. (ea)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper