JAKARTA: Kalangan Istana menilai penyebaran pesan singkat/SMS yang memfitnah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki tujuan politik menyerang kredibilitasnya, Partai Demokrat serta orang di sekitarnya.Staf Khusus Presiden bidang Politik Daniel Sparingga meyakini serangan sistematis terhadap Presiden Yudhoyono dan pihak Istana sangat dipersiapkan, dan akan terus berlanjut.Kami semua punya bayangan tentang tujuan politik dari SMS ini merupakan [menyerang] kredibilitas Presiden, juga Partai Demokrat, dan orang sekitarnya, kata Daniel menjawab pertanyaan wartawan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, hari ini.Daniel mengatakan kalangan Istana sudah bisa membaca permainan pihak yang ingin mengganggu kredibilitas Presiden dan orang di sekitarnya.Menurutnya, tindakan tersebut bukan yang pertama kali dilakukan, dan diduga bakal ada lagi serangan lainnya berupa fitnah terhadap kalangan Istana.Akhir-akhir ini penyebaran rumor menjadi tren modus baru untuk menyerang Presiden, Partai Demokrat, dan orang di sekitar Yudhoyono.Saya kira permainan ini terbaca. Jadi tidak ada yang mengejutkan, selain percaya serangan sistematis pada Istana, pada Presiden memang sangat dipersiapkan. Ini bukan yang pertama, dan tidak percaya ini yang terakhir, kataya.Meskipun demikian, lanjutnya, Istana tidak akan membiarkan masalah tersebut mengusik pikiran dan komitmen untuk bekerja. Apalagi banyak masalah yang harus ditangani di dalam negeri.Ketika ditanyakan apakah Daniel yang salah satunya juga disebut dalam SMS yang beredar belakangan ini akan mengambil langkah hukum, dia mengatakan masalah tersebut bukan yang utama saat ini.[Langkah hukum] itu bukan hal utama pada hari ini. Tapi ingin saya pastikan bahwa tim bekerja solid dan kami sepenuhya membantu Presiden. Presiden SBY tetap bekerja, katanya.Dia mengatakan hal itu menanggapi beredarnya SMS belakangan ini yang mengatasnamakan Nazaruddin yang memfitnah Presiden Yudhoyono bersama orang di sekitar Istana. Namun isi SMS tersebut langsung dibantah sejumlah pihak.(er)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

---

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru