Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MK: Sikap saling melindungi sulitkan pemberantasan korupsi

YOGYAKARTA: Korupsi sulit diberantas selama koruptor atau orang-orang yang terlibat saling melindungi, sehingga setiap kasus korupsi yang besar selalu tertutup kasus baru."Hal itu bisa terjadi karena kepentingan politik masuk dalam masalah tersebut,"

YOGYAKARTA: Korupsi sulit diberantas selama koruptor atau orang-orang yang terlibat saling melindungi, sehingga setiap kasus korupsi yang besar selalu tertutup kasus baru."Hal itu bisa terjadi karena kepentingan politik masuk dalam masalah tersebut," kata Ketua Mahkamah Konstitusi Moh. Mahfud MD seusai melantik pengurus Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA-UII) di Yogyakarta, hari ini.Menurut dia, penegakan hukum, khususnya dalam kasus korupsi di Indonesia akan menjadi sulit untuk dituntaskan selama masing-masing pihak saling melindungi.Kondisi tersebut, dinilainya juga menjadi semakin rumit ketika terjadi kemacetan antarinstitusi untuk menyelesaikan kasus-kasus besar yang menyangkut korupsi."Proses penegakan hukum menjadi macet karena terjadi saling sandera-menyandera. Hal itu terjadi berawal dari ketidakadilan dan ketidaktegasan hukum," katanya.Oleh karena itu, dia menegaskan supremasi hukum perlu ditegakkan. Dalam hal ini perlu ketegasan hukum dan keadilan di masyarakat."Pemimpin juga harus bebas, bersih, dan tegas dari catatan hukum dan tidak bisa diajak kompromi dalam penegakan hukum. Selain itu, orang-orang dalam institusi juga tidak membedakan `warna` dalam menyelesaikan kasus hukum," katanya.Menurut dia, sistem hukum yang telah berlaku di Indonesia saat ini cukup baik. Namun, katanya, perlu didukung oleh sumber daya manusia penegak hukum yang juga baik agar terwujud hukum yang adil dan tegas."Pada dasarnya sistem hukum sudah baik, tetapi jika aparat penegak hukum sudah tersandera tetap saja tidak mampu menyelesaikan kasus hukum," ujarnya.(er)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper