Medan: Sebanyak 20% dari 150.000 ton sampah per hari di Sumatra Utara dibuang ke sungai. Bukan hanya dari sampah rumah tangga, tetapi juga dari pembuangan industri.Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut Hidayati mengatakan sampah masih menjadi musuh yang paling besar, termasuk kerusakan hutan. Untuk itu, perlu ada persamaan persepsi, guna menyelamatkan lingkungan, baik dari industri dan masyarakat. "Sampah masih belum dikelola dengan maksimal, Karena masih ada yang membuangnya di sungai. Belum lagi kerusakan hutan yang masih saja terjadi," ujarnya kemarin.Dia menyebutkan persamaan persepsi dalam penyelamatan lingkungan sangat diperlukan, sehingga hasil lebih maksimal, seperti wacana program jambore lingkungan yang dapat diikuti oleh seluruh pihak."Selama ini, kegiatan lingkungan dilakukan secara tersendiri. Padahal bisa dilakukan secara bersama melalui satu program yang tujuannya menyelamatkan lingkungan," kata Hidayati.Untuk itu, lanjutnya, kabupaten/kota diminta memikirkan sistem dalam melakukan program sesuai dengan Undang-undang No. 18/2008 tentang Pengelolaan sampah. Selain itu, setiap perusahaan diminta untuk ikut serta melestarikan lingkungan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)."Lingkungan menjadi tanggung jawab bersama. Jadi ini harus dilakukan kegiatan yang saling memberi semangat dalam mewujudkan kelestarian lingkungan," pintanya.(yes)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

---

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru