Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pancasila sebagai jati diri bangsa

Saat ini kita merasakan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat sudah tidak terlihat lagi. Terlebih lagi di kalangan generasi muda saat ini yang tidak lagi akrab dengan istilah Pancasila. Pada masa Orde Baru (Orba),

Saat ini kita merasakan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat sudah tidak terlihat lagi. Terlebih lagi di kalangan generasi muda saat ini yang tidak lagi akrab dengan istilah Pancasila. Pada masa Orde Baru (Orba), Pancasila dijadikan mata pelajaran yaitu Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Di luar dunia pendidikan pun ada penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) yang dilaksanakan Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7).

Pada era Orba, Pancasila selalu menjadi buah bibir, hingga muncul istilah tiada hari tanpa Pancasila dalam era itu. Namun, saat ini Pancasila meredup seiring masuknya kita ke era reformasi. Pancasila beserta berbagai perangkat sosialisasinya dipinggirkan karena dinilai telah dijadikan sebagai alat propaganda politik atau bahkan dituding telah diselewengkan menjadi alat legitimasi kekuasaan Orba.

Memang, kita tidak perlu menyakralkan kata Pancasila, tetapi bukan berarti pula kita ingin menghilangkannya. Pada masa Orba, penolakan terhadap Pancasila memang banyak dikaitkan dengan masalah penyakralan ini sehingga dituding nilainya lebih tinggi daripada agama. Padahal, upaya menyosialisasikan Pancasila pada masa Orba tidak lebih dalam rangka bagaimana istilah ini melekat dalam hati dan pikiran kita.

Pancasila adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya, karena Pancasila merupakan rangkuman dari nilai-nilai luhur yang digali dari akar budaya bangsa yang mencakup seluruh kebutuhan dan hak-hak dasar manusia secara universal. Karena itu, bangsa Indonesia sudah seharusnya mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai tersebut sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

Jika Pancasila tidak segera kembali menjadi roh bangsa Indonesia, dikhawatirkan akan muncul ideologi alternatif yang akan djadikan landasan perjuangan dan pembenaran bagi gerakan-gerakan radikal. Karena itu, bagi bangsa Indonesia tidak ada pilihan lain selain mengembangkan nilai-nilai Pancasila agar keragaman bangsa dapat dijabarkan sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

Fathya Meidiana, Jalan Warung Buncit No. 145, Jakarta Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper