Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adiwarta Sampoerna dan Dewan Pers terus pacu jurnalistik investigasi

JAKARTA: Anugerah Adiwarta Sampoerna (AAS) bekerja sama dengan Dewan Pers mendorong lahirnya tulisan investigasi berkualitas sebagai perwujudan perannya sebagai pemantau kekuasaan dan penyedia informasi mendalam bagi masyarakat. Menurut Seno Gumira Ajidarma,

JAKARTA: Anugerah Adiwarta Sampoerna (AAS) bekerja sama dengan Dewan Pers mendorong lahirnya tulisan investigasi berkualitas sebagai perwujudan perannya sebagai pemantau kekuasaan dan penyedia informasi mendalam bagi masyarakat. Menurut Seno Gumira Ajidarma, penulis dan juga juri AAS 2011, miskinnya tulisan investigasi karya wartawan Tanah Air merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi dunia pers Indonesia. "Karena justru melalui tulisan investigasi berkualitaslah media dapat benar-benar menjalankan perannya sebagai pemantau kekuasaan dan penyedia informasi mendalam bagi masyarakat," ujar Seno Gumira Ajidarma.seperti dikutip dari rilis yang diterima Bisnis, hari ini. Mulai hari ini, AAS dan Dewan Pers menggelar "Lokakarya Kode Etik Jurnalistik untuk Jurnalisme Investigasi" di Pontianak, kota pertama dari rangkaian lima kota di Indonesia, dengan menghadirkan narasumber wartawan investigasi. Selain Pontianak, Lokakarya Kode Etik Jurnalistik untuk Jurnalisme Investigasi yang diperuntukkan bagi jurnalis media cetak, online, dan juga elektronik digelar di Surabaya, Makasar, Palembang, dan Ambon. Selain Seno Gumira Ajidarma, hadir jurnalis senior Dandhy Dwi Laksono. Lokakarya ini merupakan kegiatan lokakarya kali kedua yang diselenggarakan oleh AAS setelah sebelumnya tahun lalu, AAS menggelar lokakarya serupa. "Menurut saya tepat sekali jika AAS turut berperan aktif mendorong tumbuhnya tulisan-tulisan investigasi, baik melalui penyelenggaraan rangkaian workshop ini maupun melalui penghargaan khusus terhadap tulisan investigasi," lanjutnya. Jurnalisme investigasi adalah sebuah karya jurnalistik yang bertujuan untuk memberi informasi mendalam kepada publik melalui rincian fakta dan analisa terhadap suatu fenomena atau kejadian. Tulisan itu dibuat berdasarkan upaya investigasi mendalam dengan melibatkan berbagai sumber informasi yang tak jarang membahayakan nyawa jurnalis yang bersangkutan. Jurnalisme investigasi sempat mengalami masa kejayaan di tanah air. Namun, seiring dengan berkembangnya jaman, karya jurnalisme investigasi semakin berkurang disebabkan kurang lengkapnya data dalam pembuatan karya jurnalistik investigasi tersebut maupun kemungkinan adanya tindakan represif terhadap media yang menulis karya bersifat investigasi. "Melihat pentingnya karya jurnalistik investigasi bagi publik, tahun ini AAS kembali menggelar lokakarya yang bertujuan meningkatkan pengetahuan para jurnalis untuk mampu membuat karya jurnalistik investigasi berkualitas," ujar Niken Rachmad, salah satu juri AAS yang hadir pada lokakarya mewakili PT HM Sampoerna Tbk. Tahun ini, lanjutnya, kami bekerjasama dengan Dewan Pers karena kami melihat Dewan Pers merupakan lembaga yang memiliki visi dan misi yang sama dengan AAS dalam mendorong kualitas jurnalistik di Tanah Air. Pihak Sampoerna berharap bahwa lokakarya ini dapat memberikan pembelajaran yang positif bagi para wartawan di daerah untuk mampu bersaing secara profesional dan berkualitas dengan wartawan lainnya. Bentuk lain dari komitmen AAS dalam mendorong tumbuhnya karya jurnalisme investigasi berkualitas adalah dengan memberikan penghargaan tertinggi di ajang tahunan ini. "Mulai AAS 2010, kami memberikan penghargaan tertinggi kepada Kategori Investigatif untuk karya Cetak dan Online dibanding kategori lainnya. Selain itu, kami juga membuka kesempatan kepada jurnalis untuk mengirimkan karya investigasi mereka tanpa ada batasan bidang seperti di Kategori Kemanusiaan dan Foto Berita," tambah Niken yang memiliki latar belakang sebagai jurnalis. Secara terpisah, Ketua Komisi Hubungan AntarLembaga, Dewan Pers, Bekti Nugroho menyatakan, munculnya jurnalisme investigasi yang berkualitas menjadi bukti bahwa pers mampu menjalankan fungsi kontrol sosial dengan baik. Karena itu, Dewan Pers mendukung upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak untuk meningkatkan profesionalisme wartawan dalam melakukan liputan investigasi. "Saat ini, Dewan Pers memberi perhatian yang cukup besar terhadap persoalan profesionalisme wartawan dengan melakukan banyak pelatihan untuk wartawan. Penataan wartawan atas Kode Etik Jurnalistik menjadi salah satu fokus kami," ungkap Bekti. (ea)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper