Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BATU: Petani di Kota Batu yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) kuwalahan melayani permintaan ekspor ketela pohon ke Okinawa Jepang menyusul minimnya ketersediaan barang.

Ketua Gapoktan Mitra Arjuna yang juga pemilik CV. Arjuna Flora Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Luki Budiarti, mengatakan permintaan ekspor ketela ke Jepang tersebut untuk bahan baku kue.

Permintaan ekspor besar dan tergantung kuota. Setahun minimal bisa mencapai enam kali pengiriman dimana sekali pengiriman rata-rata sebanyak empat kontainer (satu kontainer mencapai 635 ton), kata Luki, hari ini.

Dan satu kontainer ketela, ujar dia, senilai Rp250 juta. Sehingga dalam sekali kirim sebanyak empat kontainer nilainya mencapai Rp1 miliar. Sayangnya, tingginya permintaan ekspor ini belum diimbangi dengan ketersediaan barang dari tingkat petani.

Karena tidak banyak petani di Batu yang menanam ketela. Karena itu untuk mencukupi tingginya permintaan, kami terpaksa mengambil ketela dari wilayah Nongkojajar Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto.

Ke depan, melihat tingginya potensi ketela, pihaknya berharap petani di Batu mulai menanam ketela. Sehingga kebutuhan pasokan akan ketela dari daerah lain bisa dikurangi.

Selain kendala menyangkut ketersediaan ketela, menurut Luki, ketela ke Jepang tersebut juga harus dikirim dalam bentuk pasta beku yang telah didinginkan dalam suku minus 18 derajat Celcius. Sehingga dalam hal ini seiring dengan tingginya permintaan diperlukan piranti pendingin.

Dan untuk merealiasikan piranti tersebut membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Disinilah, ujar dia, peran Pemkot Batu sangat dibutuhkan guna mendorong peningkatan sektor mikro di Batu.

Selain itu ketela yang kami kirim juga harus mempunyai kualitas yang bagus seperti besar, tidak bongkeng, dan tidak garut. Dan untuk mencari ketela dengan kualitas yang dimaksud itu tidak mudah, tambah dia.

Direktur Batu Wisata Resource (BWR), perusahaan BUMD milik Kota Batu, Dwi Martono Arlianto, mengatakan saat ini Batu tengah menggenjot semua potensi yang dimiliki mulai memberdayakan sektor UMKM, menggandeng investor, hingga peningkatan sektor agro.

Dan upaya untuk memberdayakan sektor UMKM tersebut telah kami tandai dengan dibukanya Pasar Oleh-oleh Jawa Timur (Poja) yang menampilkan seluruh produk UMKM asli Batu, jelasnya.

Poja, ujarnya, menempati lokasi ruko di Jalan Diponegoro Batu, dimana deretan ruko tersebut saat ini sudah didesain sedemikian rupa dan dioperasikan menjadi pusat oleh-oleh sejak akhir pekan lalu.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper