Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa penawaran sukuk ritel SR-003 dibuka hingga 18 Februari

JAKARTA: Pemerintah hari ini membuka masa penawaran sukuk negara ritel seri SR-003 hingga 18 Februari dengan tingkat kupon yang ditawarkan sebesar 8,15% per tahun.Dahlan Siamat, Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pengelolaan Utang, menuturkan tingkat

JAKARTA: Pemerintah hari ini membuka masa penawaran sukuk negara ritel seri SR-003 hingga 18 Februari dengan tingkat kupon yang ditawarkan sebesar 8,15% per tahun.Dahlan Siamat, Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pengelolaan Utang, menuturkan tingkat kupon sukuk ritel yang ditawarkan tersebut sekitar 200 basis poin di atas rata-rata deposito. Kupon tersebut dibayarkan setiap bulan secara tetap (fix rate) untuk jangka waktu jatuh tempo selama 3 tahun.Artinya real return akan jauh lebih tinggi dari 8,15% untuk 3 tahun karena pajak finalnya 15% dan secondary market-nya sudah likuid. Kami optimistis bahwa [penawaran] sukuk ritel SR-003 iniakan cukup berhasil, ujarnya di sela acara Pembukaan Masa Penawaran Sukuk Negara Ritel SR-003, hari ini.Namun, Dahlan Siamat belum bisa mengungkapkan berapa target indikatif dari penawaran sukuk ritel untuk tahun ini karena masih harus melihat perkembangan pasar. Intinya, lanjut dia, sisa aset dasar (underlying assets) penerbitan sukuk untuk tahun ini sebesar Rp10,8 triliun.Kami sedang ajukan kepada DPR untuk penggunaan barang milik negara sebesar Rp30 triliun,berupa tanah dan bangunan kementerian/lembaga. Kami harap DPR berkenan, katanya.Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, menerangkan penetapan kupon sukuk ritel SR-003 at par dengan imbal hasil (yield) obligasi negara dengan tenor yang sama. Dengan kata lain tidak ada diskonto dan premium karena tingkat risikonya yang relatif kecil.Sementara itu, Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan penerbitan sukuk negara ritel merupakan bagian tak terpisahkan dari usaha diversifikasi pembiayaan dalam rangka menutup defisit APBN 2011. Hal ini didasarkan pada perkembangan positif dari sisi besarnya permintaan serta investor dari berbagai kalangan dan profesi.Sukuk ritel telah menjadi salah satu instrumen investasi yang berkontribusi mendukung perluasan basis investor di kalangan domestik dalam menjaga stabilitas dan pendalaman pasar keuangan, katanya.Menurutnya, pemerintah akan memfokuskan penerbitan obligasi negara di pasar domestik guna memperluas basis investor dalam negeri sehingga dapat mengurangi dominasi asing dalam kepemilikannya. Intinya, pemerintah juga akan menjaga dan mengelola utang secara selektif dan optimal guna menurunkan rasio utang negara terhadap PDB.Walaupun rasio kepemilikan merupakan yang tertinggi, rasio kepemilikan asing 30% cukup tinggi. Di satu sisi itu mencerminkan kepercayaan investor asing. Kami mengharapkan peranan agen penjual untuk berfungsi sebagai penggerak pasar. Dengan demikian likuiditas sukuk ritel akan lebih baik, tuturnya.(er)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper