Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tantangan di Tokyo Disney Land

Pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari anak-anak sampai dewasa bahkan nenek-nenek tumpah ruah memenuhi obyek wisata Tokyo Disney Resort (TDR). Pengelola TDR, Oriental Land Co Ltd, menampilkan beragam program menarik dalam menyambut Tahun

Pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari anak-anak sampai dewasa bahkan nenek-nenek tumpah ruah memenuhi obyek wisata Tokyo Disney Resort (TDR). Pengelola TDR, Oriental Land Co Ltd, menampilkan beragam program menarik dalam menyambut Tahun Baru.TDR terdiri dari Tokyo Disney Land (TDL) seluas 51 ha dan Tokyo Disney Sea (TDS) menempati 49 ha. Tempat hiburan yang pertama dibangun di luar AS ini beroperasi sejak 1983. TDL mempunyai tujuh zona yang dilengkapi 39 wahana atraksi, 53 toko, dan 54 restoran. Sedangkan TDS menempati areal seluas 49 ha yang memiliki tujuh pelabuhan dengan 27 atraksi, 39 toko, dan 39 restoranKedua tempat hiburan tersebut beroperasi setiap hari dan tidak terpengaruh oleh empat perubahan musim di negara itu. Objek wisata tersebut dioperasikan oleh 2.399 karyawan pada divisi perusahaan, 763 petugas di theme park, dan 18.788 pekerja paruh waktu.Saya bersama rombongan Media Trip Familliarisation yang diundang oleh Singapore Airline belum lama ini sempat menikmati objek wisata keluarga ini, khususnya di zona TDL. Pengunjung terlihat begitu antusias menikmati tempat hiburan ini. Sejak pagi, pengunjung antre untuk masuk. Meski harus mengantre, anak-anak kecil terlihat tidak rewel karena mereka terhibur dengan alunan musik ceria yang diputar pengelola tempat hiburan. Sejumlah orang tua membawa kereta dorong untuk menempatkan si kecil. Dengan demikian mereka tidak perlu menggendong selama menikmati objek wisata yang luas itu.Begitu memasuki tempat hiburan keluarga tersebut, pikiran saya melayang ke Makassar saat meliput peresmian Trans Studio pada bulan puasa tahun 2009. Suasana di TDL mirip dengan di Theme Park Trans Studio, Makassar. Di TDL bisa dijumpai pertokoan dengan arsitektur dan warna bangunan yang menampilkan suasana AS pada 1900-an. Bedanya, Trans Studio dibangun di dalam ruangan, sedangkan TDL dibangun outdoor sama dengan Dunia Fantasi (Dufan) Ancol. Namun kawasan TDL jauh lebih luas dengan wahana-wahana yang lebih banyak.TDL memiliki luas 51 ha dibagi tujuh zona antara lain Adventure Land, Western Land, Critter Country, Fantasi Land, The Mickey Mouse, Snow with Adventure dengan 27 atraksi. Kalau di Dufan Ancol berdiri di atas areal seluas kurang lebih 10 ha, dengan delapan kawasan dan 25 wahana, sedangkan Trans Studio memiliki luas 2,7 ha, yang dibagi 4 zona dengan 21 wahana.Di TDR saat itu pengunjung terlihat antre dengan tenang dan tertib. Lingkungannya lebih bersih, tidak ada sampah berserakan. Pemandu wahananya juga atraktif. Seperti waktu menyaksikan wahana Jungle Cruise. Nakhoda yang sekaligus berfungsi sebagai pemandu menjelaskan tentang binatang-binatang liar yang terdapat di pinggir hutan lebat itu. Meski menjelaskan dengan bahasa Jepang yang tidak mengerti artinya, tetapi intonasi dan ekspresinya dapat memberikan hiburan kepada pengunjung. Saat mengitari kawasan hutan itu seperti berada di Taman Safari. Namun hewan di TDR hanya tiruan. Selain itu bisa dijumpai wahana yang paling menantang yaitu Splash Mountain, seperti Niagara di Dufan, yang dilengkapi dengan banyak taman. Kami mengelilingi beberapa taman yang dipisahkan dengan satu rintangan jeram dan rintangan jeram terakhir yang paling tinggi dengan kemiringan mencapai 45 derajat. Wahananya menantang yang memacu adrenalin, tapi menghibur.Bagi yang ingin bernostalgia dengan Michael Jackson dapat menyaksikan film 3D berjudul Captain EO. Begitu mendengar musik penyanyi pop yang melegenda itu, pengunjung dengan reflek mengikuti iramanya. Pementasannya hanya berlangsung selama 7 menit .Setelah menikmati beberapa wahana, kami bersama ribuan pengunjung lainnya menikmati parade yang berlangsung setiap pk.15.00. Semua pedestrian dipenuhi pengunjung yang duduk teratur menunggu berlangsungnya parade. Acara itu diikuti kendaraan dengan karakter masing-masing wahana, dipadukan dengan tarian, dan nyanyian. Ada tokoh kartun seperti Micky Mouse, Goofy's, Donald Bebek dan lainnya.Management Associate, Publicity Departement, Oriental Land Co. Ltd Hirashi Suzuk, mengatakan jumlah pengunjung pada Desember 2010 sangat ramai seiring dengannya banyak kegiatan. Ditambah lagi dengan musim panas yang merupakan peak season. Namun, katanya, suhu musim panas tahun ini melebihi dari tahun-tahun sebelumnya sehingga banyak air yang digunakan untuk penyemprotan agar pengunjung merasa nyaman menyaksikan atraksi. Harga paspor satu hari Disney Land atau Disney Sea mencapai 5.800 yen (atau Rp638.000, bila 1 yen setara Rp110) untuk dewasa, 5.000 yen (Rp550.000) remaja dan anak-anak dikenakan 3.900 yen. Jumlah pengunjung TDR pada 2007 mencapai sekitar 25,424 juta, pada 2008 naik menjadi 27,221 juta, tetapi pada turun menjadi 25,818 juta. Kelompok usia pengunjung didominasi 18-39 tahun sekitar 50%, lalu usia 4-`11 tahun (19%), menyusul usia lebih dari 40 tahun (17%), dan sisanya usia 12-17 tahun. Sebagian besar pengunjungnya berasal dari Jepang. ([email protected])

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper