JAKARTA: Global Property Guide mengeluarkan data perkembangan harga properti termahal di dunia dengan menempatkan Singapura termahal ke-4 dan Indonesia yang ke 83 dari 92 negara yang riset lembaga tersebut.Dalam hasil riset yang dipublikasikan lembaga riset properti dunia itu, Singapura memiliki rerata harga apartemen sebesar US$16.644 per m2 dengan prospek tarif sewa per bulan US$4.440 dan hasil imbal hasil kotor mencapai 2,67%.Adapun, harga apartemen di Indonesia dengan lokasi riset di khususkan di Jakarta itu disebutkan mencapai US$1.381 dengan tarif sewa US$1.572 dan hasil imbal hasil kotor mencapai 11,38%.Menurut data terbaru yang dirilis Global Property Guide, harga apartemen di Jakarta itu masih jauh lebih murah dibandingkan dengan di Thailand, Filipina, Kamboja, dan Malaysia yang posisi mereka berada beberapa tingkat di atas Indonesia dalam rangking harga properti termahal di dunia.Setelah Singapura yang menempati tertinggi ke-4 di dunia, menyusul Kamboja yang berada pada urut ke 44, Thailand ke 55, Filipina ke 64 dan Malaysia ke 79. Kamboja dengan lokasi riset di Phnom Phen mencatat harga apartemen sebesarUS$3.750 per m2 dengan tarif sewa US$1.529 per bulan dan tingkat imbal hasil sebesar 3,26%.Thailand dengan wilayah riset di Bangkok memiliki harga apartemen US$3.072 per m2 dengan tarif sewa US$1.975 dan tingkat imbal hasil sebesar 6,43%. Filipina dengan lokasi riset di Metro Manila memiliki harga beli apartemen US$2.407 dengan tarif sewaUS$1.836 per bulan dan hasil imbal hasil sebesar 7,63%. Malaysia yang berada pada rangking 79 termahal di dunia atau 4 tingkat di atas Indonesia memiliki harga apartemen US$1.546 dengan tarif sewa US$1.072 dan tingkat imbal hasil 6,93%.Menurut Global Property Guide, harga properti, khususnya apartemen termahal di dunia terdapat di Monako dengan harga mencapai US$59.814 per m2 dengan tarif sewa US$7.398 dan tingkat imbal hasil 1,24%. Kedua termahal terdapat di London, Inggris dengan harga mencapai US$23.358 dengan tarif sewa US$8.386 dan imbal hasil 3,59%.Termahal ketiga ada di Moskwa, Rusia yang memiliki harga US$18.487 per m2 dengan tarif sewa US$5.823 per bulan dan imbal hasil 3,15%.Panangian Simanungkalit, Direktur Pusat Studi Properti Indonesia, mengatakan investor memiliki aset properti sebagai portofolio investasinya dengan memperhatikan tingkat imbal hasil (yield) yang mampu diberikan aset dan tingkat kenaikan harga. Menurut dia, semakin tinggi suatu aset properti bisa memberikan prospek yield dan capital gain maka semakin besar minat investor untuk membeli properti. Dalam hal ini, lanjutnya, Indonesia termasuk negara dengan prospek paling baik dalam memberikan prospek yield dan capital gainnya.Berdasarkan data yang dirilis Global Properti Guide terlihat bagi hasil apartemen di Jakarta mencapai 11,38% atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura yang memberikan 2,67%, Kamboja sebesar 3,26%, Filipina (7,63%), Thailand (6,43%), dan Malaysia sebesar 6,93%.(yn)

---

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru