Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Multistrada naikkan harga jual ban ekspor 11%-15%

JAKARTA: Produsen ban merek Achilles, Corsa, dan Strada, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) mulai 1 Februari meningkatkan harga jual produk ban untuk pasar ekspor sebesar 11%-15%.

JAKARTA: Produsen ban merek Achilles, Corsa, dan Strada, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) mulai 1 Februari meningkatkan harga jual produk ban untuk pasar ekspor sebesar 11%-15%.

Even Go, Head of Investor Relations Multistrada, mengatakan kenaikan harga jual produk ban itu merupakan salah satu strategi untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan baku seperti karet alam, karet sintetis, dan harga kawat baja."Harga jual ban mobil dan motor untuk pasar lokal naik sejak minggu pertama Januari 2011 sebesar 11%-15%, sedangkan sebagian produk ban di pasar ekspor naik 7,5% sejak November 2010," tuturnya kepada Bisnis siang ini.Menurut dia, kenaikan harga jual produk ban di pasar ekspor dilakukan secara bertahap, bergantung pada pelanggan.Saat ini, tuturnya, sebanyak 75% dari produksi Multistrada dijual di pasar ekspor dan selebihnya di pasar lokal."Dengan kenaikan harga jual, kami berharap bisa mempertahankan marjin kotor di level 22% seperti posisi pada 2009 dan hampir 22% pada tahun lalu," tuturnya.Kenaikan harga jual ban mobil berlaku untuk ukuran 13 inchi hingga 24 inchi.Multistrada tengah menggenjot kapasitas produksi ban. Pada awal Desember 2010, kapasitas produksi ban mobil dan motor mencapai 17.500 unit dan 8.000 unit. Setelah tahap I ekspansi kapasitas rampung, produksi ban mobil akan meningkat 28,57% menjadi 22.500 ban per hari pada semester I/2011 dibandingkan dengan 16.000 ban per hari.Setelah tahap II selesai, kapasitas ban mobil bisa meningkat menjadi 28,500 unit per hari pada akhir tahun ini."Selain kenaikan harga jual, kami juga menerapkan pengaturan produk mixed karena setiap ukuran produk, marjinnya berbeda. Kami juga melaksanakan alokasi penjualan produk," ujar Even.Berdasarkan riset OSK Securities yang dirilis pada 30 Desember 2010, Multistrada diyakini masih bisa mempertahankan marjin kotornya mendekati level saat ini pada 2011 di tengah tren kenaikan harga karet dan minyak mentah. Tantangan datang dari kenaikan harga karet mentah dari posisi ini US$497 per ton (akhir Desember), naik 73% dibandingkan akhir 2009, sedangkan harga minyak mencapai US$91,2 per barel, naik 15% dibandingkan dengan harga penutupan akhir 2008. Dari sisi biaya, porsi bahan baku mencapai 67% dari total biaya manufaktur Multistrada pada akhir September 2009.OSK mengasumsikan porsi biaya karet alam mencapai 20%-25%, turunan minyak mentah sebesar 65% yang terdiri dari karet sintetis sebesar 20%, karbon hitam 25%, poliester 10%, dan kawat ban sebesar 10%. Rekam jejak menunjukkan Multistrada sanggup mempertahankan marjin kotor di level 20%-22% per tahun. Bahkan, emiten ban itu sanggup meningkatkan marjin kotor di tengah lonjakan harga bahan baku karena bisa melewati lonjakan biaya dengan mengandalkan ban mobil ultra high. Pertumbuhan 50%Menurut dia, ditopang dengan ekspansi produksi, Multistrada menargetkan pertumbuhan pendapatan 50% pada tahun ini menjadi Rp3,1 triliun dibandingkan dengan estimasi tahun lalu sebesar Rp2 triliun.Seiring dengan hal itu, laba bersih juga ditargetkan bisa naik sekitar 50% menjadi Rp240 miliar-Rp250 miliar pada 2011 dibandingkan dengan perkiraan tahun lalu Rp160 miliar-Rp165 miliar.Estimasi pendapatan Multistrada itu lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan OSK. Pada 2011, OSK memprediksi pendapatan Multistrada bisa tumbuh 57% menjadi Rp3,37 triliun, sedangkan laba bersihnya diestimasi tumbuh 30% menjadi Rp231 miliar, lebih rendah dari estimasi pertumbuhan produsen ban itu sebesar 50%.OSK memperkirakan pendapatan dan laba bersih Multistrada bisa mencapai Rp2,14 triliun dan Rp177 miliar pada akhir 2010. Dalam 2 tahun terakhir, harga saham Multistrada naik 108,63% ke Rp290 siang ini dari awal 2009 di level Rp139 per saham.Indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam 2 tahun terakhir tumbuh 140,33% menjadi 3.454,29 siang ini dari awal 2009 di posisi 1.437,34.(wiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper