Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antara Asuransi, Jaja Miharja, dan Jasa Raharja

Di suatu siang yang terik, Jaja Miharja tiba-tiba terkaget setengah mati. Sedan putih bernomor B 234 yang ditumpanginya ujug-ujug terhenti lantaran di tengah jalan terjadi kecelakaan sepeda motor, persis di depan moncong mobilnya.

Di suatu siang yang terik, Jaja Miharja tiba-tiba terkaget setengah mati. Sedan putih bernomor B 234 yang ditumpanginya ujug-ujug terhenti lantaran di tengah jalan terjadi kecelakaan sepeda motor, persis di depan moncong mobilnya.

Belum habis kekagetannya tiba-tiba seorang perempuan muda berambut panjang membuat aktor dan penyanyi dangdut senior itu kembali bingung. Tolong, tolong,eh ada Jaja Miharja, tolong Bang ada kecelakaan, Cuma Jaja Miharja yang bisa nolong, kata ibu muda itu sembari menarik tangan si aktor berlogat khas Betawi itu.

Jaja Miharja, yang ditarik-tarik tangannya kelimpungan. Salah Bu salah Bu tapi dia tak bisa melawan. Dia bingung menurut saja. Ternyata si wanita muda menyangka Jaja Miharja itu adalah Jasa Raharja, perusahaan asuransi milik pemerintah.

Salah Bu, bujug dah, kalau kecelakaan hubungi Jasa Raharja, inget tuh Jasa R-a-h-a-r-j-a, begitu timpalnya dengan logat Betawi seperti terekam dalam sebuah iklan promosi di salah satu televisi swasta nasional belum lama ini.

Iklan berdurasi 1 menit 2 detik itu begitu lucu, sederhana, dan amat mengena bagi masyarakat. Cerdik sekali PT Jasa Raharja (Persero) memakai komedian berusia 66 tahun itu sebagai icon perseroan dalam mensosialisikan perusahaan. Selain nama yang mirip, citra pelawak terkadang lebih ampu memudahkan masyarakat mencerap pesan ketimbang memakai artis pop.

Jasa Raharja memang saat ini getol bersosialisasi, mulai dari promosi di media elektronik, cetak, media luar ruang seperti billboard, spanduk, banner, dan lainnya hingga sosialiasi pintu ke pintu dari instansi ke instansi lain. Tak hanya itu, kampus, sekolahan, juga digarap baik di tingkat pusat maupun cabang.

Sosialisasi termasuk di dalamnya bagaimana menjaga keselamatan dalam bertransportasi dengan baik darat laut, dan udara sehingga dapat menekan angka kecelakaan transportasi yang masih tinggi saat ini.

Bahkan semangat spartan Timnas ketika melawan Malaysia pada ajang Piala AFF 2010 pada 29 Desember 2010 pun dimanfaatkan oleh Jasa Raharja Cabang DKI Jakarta dengan menggelar Nonton Bola Bareng. Yah, sambil menyelam minum air, sambil menyemangati Timnas sambil mensosialisasikan visi misi dan tugas pokok Jasa Raharja toh.

Dirut Jasa Raharja Diding Sudirdja Anwar ketika bercengkrama dengan wartawan menegaskan pihaknya tak akan berhenti dan terus berupaya mengadakan program-program yang dapat memberi pemahaman kepada pengendara atas pentingnya keselamatan diri.

Selayaknya memang demikian karena sosialisasi saja tidak akan cukup mengingat tingkat kecelakaan terus meningkat. Data Polda Metro Jaya mengungkapkan di Jabodetabek saja, angka kecelakaan lalu lintas 2010 meningkat 2,1% menjadi 7.487 kasus dari 2009 sebanyak 7.329 kasus. Belum lagi dihitung dengan wilayah lain, dan belum termasuk di laut dan udara.

Tingginya angka kecelakaan juga menjadi salah satu sebab jumlah pembayaran santunan Jasa Raharha terkerek menjadi Rp1,31 triliun per November 2010. Pada 2007, total santunan perseroan baru Rp530,4 miliar, lalu naik 94,3% menjadi Rp1,031 triliun pada 2008.

Pada 2009, santunan kembali terkatrol naik menjadi sebesar Rp1,363 triliun sehingga dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, jumlah santunan mencapai Rp4,73 triliun dengan didominasi oleh santunan meninggal dunia.

Jasa Raharja memang melindungi itu, karena sebagai BUMN, perusahaan hasil dari nasionalisasi sejumlah perusahaan milik Belanda pada 1960 ini diamanahkan mengelola program asuransi sosial sesuai dengan UU No.33/1964 junto PP No.171965 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan junto PP No.18/1965 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

Beleid ini mengamanahkan perseroan yang berulang tahun ke-50 pada Januari 2010 itu menghimpun dana dari masyarakat untuk membayar santunan melalui dua sumber. Pertama iuran wajib (premi) dari setiap penumpang alat angkutan umum. Kedua, pengutipan premi dari para pemilik kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh pemilik kendaraan pada saat pendaftaran atau perpanjangan STNK setiap tahunnya.

Santunan naik

Berpegang pada misi melindungi masyarakat itulah manajemen Jasa Raharja pada Agustus 2010 juga sempat berjanji mengkaji kemungkinan menaikkan besaran santunan dan sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas minimal sebesar 100%.

Rencananya, penaikan itu dapat terealisasi pada 2012 guna menyesuaikan inflasi dan kebutuhan hidup masyarakat.

Santunan sebelumnya memang sudah dinaikkan karena sejak terbit Permenkeu No.36/2008 tentang Besaran Santunan dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan dan Permenkeu No. 37/2008 tentang Besaran Santunan dan Iuran Wajib, santunan dari Jasa Raharja naik hingga 150%.

Maka saat ini nilai santunan meninggal untuk moda transportasi darat dan laut sebesar Rp25 juta, cacat tetap maksimal Rp25 juta, biaya rawatan maksimal Rp 10 juta, dan biaya penguburan Rp2 juta. Adapun santunan meninggal untuk moda transportasi udara sebesar Rp50 juta, cacat tetap maksimal Rp50 juta, biaya rawatan maksimal Rp25 juta, dan biaya penguburan Rp2 juta.

Nilai santunan selayaknya dinaikkan mengingat perlu ada upaya menyesuaikan dengan kebutuhan hidup masyarakat yang terus meningkat, ditambah dengan tingkat inflasi setiap tahun yang berbeda.

Oleh sebab itu, perseroan pada 2011 diharapkan mampu menggenjot lagi sosialiasi guna meningkatkan peran serta Jasa Raharja dalam membangun kesadaran publik terhadap keselamatan bertransportasi di Indonesia.

Begitu berjebah media bersosialisasi selain yang sudah dilakukan perseroan seperti menyediakan 200 bus untuk mudik khusus ketika Lebaran lalu dan mendirikan 140 pos pelayanan kesehatan gratis dan program lainnya. Itu tak cukup.

Media seperti Facebook, Twitter semestinya dapat dimanfaatkan dengan baik apalagi jika perseroan berkenan mengincar usia produktif yang terkadang masih senang ugal-ugalan di jalan raya. Sayangnya, informasi mengenai Jasa Raharja tidak komprehensif pada dua jejaring sosial yang ngetren ini.

Maka dengan meningkatkan sosialisasi, pembinaan, pendidikan membangun kesadaran bertransportasi, satu misi pokok perseroan dalam mewujudkan pemberian jaminan sosial bagi masyarakat yang menjadi korban dari kecelakaan lalu lintas bisa diwujudkan dengan baik.

Di sisi lain, kinerja Jasa Raharja juga diharapkan positif sehingga produktivitas tercapai secara optimal demi kesinambungan perusahaan yang kini disokong oleh 28 kantor cabang dan 3 kantor perwakilan ini.

Diharapkan upaya tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dengan gencarnya sosialisasi keselamatan dalam bertransportasi. Setidaknya masyarakat bisa segera mengingat slogan dari Jaja Miharja dalam iklan tersebut. Inget Jasa Raharja, bukan Jaja Mihaaarjaaa!

Tak hanya mengingat, tapi terpatri di hati bahwa kita bersama perlu menjaga keselamatan diri dan orang lain demi kebersamaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hery Trianto
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper