Presiden Direktur Indomobil Sukses Internasional Gunadi Sindhuwinata merasa pemerintah cukup menentukan standar lingkungan dan kandungan komponen lokal yang diinginkan.
Jika pemerintah ingin memiliki produk yang berbasis lokal dan ramah lingkungan, kedua syarat itu cukup, tidak perlu diberikan patokan harga, ucapnya beberapa waktu yang lalu.
Kementerian Perindustrian sampai saat ini masih menggodok rancangan insentif untuk mendorong pengembangan ecocar. Syarat-syarat yang dibahas adalah kandungan lokal, emisi dan konsumsi bahan bakar serta harga mobil yang berhak mendapatkan insentif. (Bisnis, 23 Desember)
Menurut Gunadi, kebijakan ecocar seharusnya bertujuan membantu daya saing mobil-mobil berteknologi hijau yang belum mencapai skala ekonomi seperti mobil konvensional.
Insentif itu tujuannya untuk menekan harga mobil-mobil yang paling ramah lingkungan, kalau harganya dibatasi pilihannya amat terbatas, utas Gunadi.
Chief External Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Irwan Priyantoko mengatakan proses merancang regulasi mengenai ecocar di Indonesia lebih rumit dari negara lain karena unsur batas harga tersebut.
Kalau di luar negeri yang diatur batas emisi dan konsumsi bahan bakar, kalau di sini pemerintah inginnya murah juga, katanya ketika ditemui beberapa waktu lalu.
Fasilitas untuk ecocar telah diterapkan di beberapa negara antara lain Jepang, China, Thailand, Amerika Serikat, hingga yang terbaru di Kerajaan Inggris (UK).
Bentuk kebijakan yang diterapkan biasanya berbentuk subsidi pemerintah untuk mobil-mobil yang memenuhi standar lingkungan tertentu agar dapat dijual dengan harga lebih murah, beberapa hingga setengahnya.
Meski begitu, Irwan mengatakan dialog antara industri dengan pemerintah mengenai mobil ramah lingkungan tersebut semakin intensif belakangan ini.
Pemerintah sudah rutin ajak bicara, kita siap untuk membantu program tersebut setelah spesifikasinya sudah jelas, kata Irwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
