Pengangkuan tersebut diserahkan oleh Muri Dunia yang didirikan oleh Jaya Suprana kepada Rektor IIQ Ahsin Sakho Muhammad , tadi sore, di kampusnya yang terletak di kawasan Ciputat tadi sore.
Manajer Muri Dunia Ngadri yang mewakili Jaya Suprana, yang masih berada di Sydney Australia dalam rangka pentas seni Barata dan Sriwedari Solo, mengatakan IIQ meraih pengakuan tersebut sebagai lembaga yang menemukan Al Qolam Digital Pen sebagai pelopor Metode praktis belajar membaca Alquran dengan sistem sensor.
Sejak Muri berdiri 21 tahun yang lalu, katanya, pihanya sudah mencatat sekitar 4.600 rekor. Selama tiga hari orang Indonesia mengukir dua rekor dunia. Indonesia mempunyai rekor yang paling tingi, katanya.
IIQ yang berkomitmen menjadi Pusat Studi dan Riset Alquran terbaik dan terdepan di dunia. IIQ juga membuat berbagai produk yang menarik dan inovatif yang disesuaikan dengan zamannya.
Salah satu produk unggulan dengan teknologi canggih yang inovaif, kata Rektor IIQ Ahsin, adalah berupa produk digital pen tersebut. Dengan menggunakan produk tersebut, katanya, dapat membantu membaca, menerjemahkan Alquran dengan mudah, membantu teknis, dan bermacam lagu-lagu membaca Alquran.
Al Qolam Digital Pen yaitu pena ajaib pertama di dunia yang bisa membaca, mengulang-ulang, dan langsung diajarkan oleh qori dan qoriah internasional. Cara pemakaiannya yaitu dengan menempelkan mata baca pena dengan kemiringan 90 derajat sejarak 0,6 mm dari huruf Alquran yang dicetak khusus sesuai yang ingin, maka akan terdengar dari pena AL Qolam bacaan Alquran 30 juz oleh qori dan goriah yang bertaraf internasional.
Produk digital pen tersebut dapat memberikan solusi bagi orang yang kesulitan dalam belajar Alquran karena tidak mempunyai waktu, rasa malu untuk belajar, susah membaca karena bahasa Arab, susah mengucapkan huruf hijaiyah dengan benar dan susah memahami dan mempraktekkan hukum tajwid dengan baik dan benar.
Jenis produk Al Qolam lain dapat berupa Al Qalamku, Iqro, Al Banna, manasik haji dan u, Al Qalam mobile. Sedangkan pemasaran produk-produk tersebut terdapat di seluruh propinsi di Indonesia melalui jaringan toko buku antara lain Gunung Agung, TGA Bookstore, Gramedia, Innovation Store, Ace Hardware, Office 2000, Walisongo, dan Carrefour. Harga digitan pen itu mulai dari Rp1 juta-Rp2,5 juta. Bahkan produk itu juga dipasarkan di luar negeri ke 11 negara di dunia. (tw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
