Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Koalisi Pemantau Peradilan menolak kepemimpinan Abbas Said sebagai Ketua Komisi Yudisial (KY) terkait dengan masalah integritas dan kualitasnya saat menjabat sebagai hakim agung pada Mahkamah Agung (MA).Ketua Masyarakat Pemantau Peradilan Hasril Hertanto mengatakan pihaknya menolak figur Abbas Said, salah satu komisioner KY terpilih, sebagai calon ketua lembaga tersebut. Menurut dia, Abbas dinilai memiliki banyak konflik kepentingan dan bermasalah dalam jejak rekamnya."Dia pernah mengajukan uji materiil terhadap UU KY untuk menolak pengawasan terhadap hakim agung oleh KY. Hal ini menimbulkan pengaruh terhadap pemeriksaan terhadap hakim nanti," ujar Hasril saat menyampaikan penolakan koalisi ke kantor KY hari ini. Selain itu, sambung Hasril, aspek integritas dan kualitas Abbas Said sangat diragukan. Menurut koalisi, masalah itu ditandai dengan pernah dilaporkannya Abbas ke KY sendiri terkait dengan penanganan perkara di Pengadilan Tinggi Jambi, serta masih memiliki tunggakan perkara di MA.Wakil Koordinator ICW Emerson Yuntho mengatakan kekhawatiran terbesar jika Abbas Said terpilih adalah melemahnya pengawasan hakim dan pembusukan internal pada KY sendiri. Selain posisi Ketua KY, sambung dia, posisi lain yang sebaiknya tak usah diserahkan kepada Abbas adalah bagian pengawasan hakim dan seleksi hakim agung."Ini adalah tiga posisi strategis yang sebaiknya tak diserahkan dengan figur yang bermasalah dengan integritas dan kepercayaan publik. Dikhawatirkan justru akan ada pembusukan dari dalam KY sendiri," ujar Emerson.Kepala Biro Pengawasan Hakim KY Eddy Hary Susanto mengatakan pihaknya akan menyampaikan penolakan tersebut ke Sekretariat Jenderal dan tak mau berkomentar lebih banyak mengenai isi penolakan terhadap Abbas Said. Dia mengungkapkan KY sebagai lembaga tetap menginginkan agar koalisi tetap memberikan masukan untuk ke arah yang lebih baik.Tujuh komisioner KY adalah Eman Suparman, Abbas Said, Imam Anshori Saleh, Taufiqurrahman Syahudi, Suparman Marzuki, Jaja Amhad Jaya, dan Ibrahim. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inda Marlina
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper