Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hanura minta ambang batas 3%

JAKARTA: Setelah Partai Golkar mematok Parliamentary Threshold (PT) hingga 7%, Partai Hanura meminta penentuan ambang batas parpol untuk lolos ke parlemen secara rasional sekitar 3%. Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan angka PT sekitar 3% merupakan

JAKARTA: Setelah Partai Golkar mematok Parliamentary Threshold (PT) hingga 7%, Partai Hanura meminta penentuan ambang batas parpol untuk lolos ke parlemen secara rasional sekitar 3%. Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan angka PT sekitar 3% merupakan bentuk kompromi yang dinilai tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. "Kami tidak khawatir, hanya saja penentuan parliamentary threshold harus dilakukan secara rasional," kata Wiranto dalam konferensi pers seusai membuka Rapimnas I Hanura hari ini.Menurut dia, angka kompromistik PT pada kisaran 3% tersebut memungkinkan ditingkatkan sampai 3,5% atau tetap 2,5% sebagaimana yang berlaku saat ini, kata dia. "Menaikkan angka ambang batas bisa saja dilakukan, namun jangan dilakukan sewenang-wenang. Untuk jalan kompromi Hanura menyetujui kenaikan ambang batas parlemen, namun dengan besaran yang tak terlalu tinggi," kata Wiranto. Keinginan peningkatan PT datang dari empat partai besar, termasuk Partai Demokrat dan Partai Golkar. Meskipun dalam Rapimnas Golkar sebelumnya telah disetujui ambang batas diangkat jadi 5%, belakangan Golkar mengusulkan angka 7,5%. (tw)Sedangkan keberatan menaikkan angka ambang batas parlemen dari 2,5% umumnya datang dari partai-partai menengah dan kecil.Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan penyederhanaan parpol dalam Pemilu 2014 bisa dengan meningkatkan PT. "Golkar mengusulkan peningkatan PT 5%-7%. Untuk sehatnya demokrasi, penyederhanaan jumlah parpol diperlukan," ujar kepada wartawan di Gedung DPR hari ini. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper