Direktur Utama Bangun Askrida J. Djafar mengatakan target premi dari produk baru tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan premi pada 2011 lebih dari 100% dari proyeksi hingga akhir tahun ini sebesar Rp14 miliar.
Menurut dia, hingga posisi 31 Oktober 2010 pendapatan premi sudah tercatat sebesar 92% dari proyeksi akhir tahun atau Rp12,88 miliar. Proyeksi sampai akhir tahun itu naik 100% dari posisi 2009 sebesar Rp7 miliar.
Tahun depan kami menargetkan premi bisa mencapai Rp35 miliar dengan kontribusi dari Syifa Askrida sebesar Rp15 miliar. Target pertumbuhan yang tinggi itu mengingat pangsa pasar syariah yang masih sangat luas, ujarnya, dalam sosialisasi produk Syifa Askrida, Kamis.
Kepala Unit Layanan Syariah Bangun Askrida DKI Jakarta Nugroho Sulistianto mengungkapkan pihaknya kini tengah dalam proses sosialisasi dan mempersiapkan tenaga pemasarannya untuk dapat memasarkan produk Syifa Askrida yang baru dirilis ini.
Hal tersebut mengingat pemasaran produk ini yang untuk tahap awal dilakukan di DKI Jakarta dan secara bertahap meliputi seluruh kota dan provinsi di Indonesia, dengan segmen pasar membidik nasabah bank perusahaan induknya yaitu BPD.
Syifa Askrida merupakan produk asuransi kesehatan yang diberikan secara komprehensif dengan menggunakan provider yang dipilih oleh peserta tanpa harus mengeluarkan biaya terlebih dahulu.
Kami menawarkan kemudahan bagi nasabah untuk solusi kesehatannya, dengan berbagai manfaat mulai dari rawat inap, pembedahan, rawat jalan, perawatan gigi, penggantian kaca mata hingga persalinan, jelasnya. (04)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel