Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) bakal mengintensifkan her registrasi kepesertaan, terkait dengan keberadaan dana jaminan hari tua yang belum terbayarkan mencapai Rp4,43 triliun per November 2010. Direktur Renbang dan Informasi Jamsostek HD Suyono mengatakan dengan her registrasi tersebut pihaknya dapat menelusuri kepemilikan dana peserta yang sudah jatuh tempo, sehingga dapat segera dibayarkan.

Menurut dia, hingga 30 November 2010 terdapat sekitar 22,16 juta peserta pasif, dengan 1,78 juta di antaranya merupakan peserta pasif berusia lebih dari 55 tahun atau dananya telah jatuh tempo.

Adapun, sekitar 3,3 juta peserta lainnya tercatat memiliki kartu ganda yang dikarenakan berhenti dari satu perusahaan, lalu membuat kepesertaan dengan kartu baru ketika bekerja dalam satu perusahaan baru.

Khusus untuk peserta yang memiliki kartu ganda nanti akan diberlakukan amalgamasi, yaitu penggabungan saldo dari kartu lama dan kartu baru untuk kemudian dipindahkan ke kartu pertama saat bergabung menjadi peserta Jamsostek.

Sebenarnya Jamsostek cukup pro-aktif untuk membayar dana yang disebut-sebut sebagai dana tak bertuan itu, hanya saja selama ini terkendala dengan informasi dan data peserta yang belum jelas. Her registrasi akan terus diintensifkan, ujarnya, dalam RDP dengan Komisi IX DPR, hari ini.

Direktur Investasi Jamsostek Elvyn Gani Massasya menuturkan dana yang belum terbayarkan tersebut tetap diinvestasikan bersamaan dengan dana dari para peserta aktif. Hal tersebut mengingat para peserta pasif tetap berhak atas dana dan hasil investasinya saat mengajukan klaim nantinya, sehingga dana tersebut tidak menjadi dana nganggur.

Berdasarkan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2010, dana investasi Jamsostek tercatat sebesar Rp88,477 triliun, yang terdiri dari Rp77,423 triliun dana Jaminan Hari Tua (JHT) dan Rp11,054 triliun dana non-JHT.

Namun, realisasi investasi Jamsostek hingga Oktober 2010 tercatat mencapai Rp96,69 triliun atau 109,28% dari RKAP 2010, dengan hasil investasi sebesar Rp9,58 triliun.

Investasi Jamsostek terbagi dalam enam instrumen investasi yang digunakan perseroan meliputi deposito 34%, obligasi 41%, saham 19,40%, reksa dana 4,56%, dan sisanya properti, serta penyertaan, katanya.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper