Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat Obligasi II/2007 dan Obligasi III/2010 yang diterbitkan PT BCA Finance menjadi "idAA" dari sebelumnya "idAA-.

Pefindo juga menaikkan peringkat Obligasi Subordinasi I/2010 menjadi "idAA-" dari sebelumnya "idA+".

Analis Pefindo Hendro Utomo dan Hotma Parulian Manalu, dalam siaran pers pada hari ini, mengatakan prospek dari peringkat tersebut adalah "stabil".

"Kenaikan peringkat tersebut mencerminkan posisi usaha perseroan yang terus membaik," papar keduanya.

Peringkat tersebut juga mencerminkan dukungan yang kuat dari pemegang saham pengendali, posisi usaha perusahan yang solid, dan kualitas aset yang sangat baik.

Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh ketatnya persaingan di segmen usaha pembiayaan mobil.

Untuk Obligasi II/2007 Seri D sebesar Rp125 miliar, Pefindo menilai perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pelunasan pada saat jatuh tempo pada 27 Februari 2011 dengan menggunakan dana internal yang berasal dari penerimaan cicilan piutang pembiayaan dari nasabah.

BCA Finance membukukan booking (penyaluran pembiayaan baru) sebesar Rp11,2 triliun pada triwulan III/2010 atau meningkat sekitar 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp7,8 triliun.

Sebesar Rp7,8 triliun dari total penyaluran pembiayaan baru dilalokasikan untuk pembiayaan mobil baru atau mencapai 70% dari total pembiayaan, sedangkan sisanya bagi pembiayaan mobil bekas sebesar Rp3,3 triliun.

Perseroan mendapat sokongan penuh dari induk usaha PT Bank Central Asia Tbk dari sisi pendanaan. Pada awal tahun, BCA Finance mendapatkan pendanaan hingga Rp10 triliun dari BCA yang digunakan untuk ekspansi penyaluran pembiayaan yang ditargetkan Rpl3,5 triliun.

Pada tahun lalu, BCA Finance membukukan pembiayaan kendaraan bermotor roda empat se-besar Rpll,7 triliun dari target yang dipatok perusahaan mencapai Rpl2 triliun.

BCA Finance pada -awalnya didirikan dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation pada 1981 dengan komposisi saham dimiliki oleh BCA, The Long Term Credit Bank of Japan, dan Japan Leasing Corporation.

Bank Central Asia menguasai sebanyak 99,6% saham BCA Finance dan sisanya dipegang oleh BCA Finance Limited sebanyak 0,4%.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper