Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC potong harga minyak

JAKARTA: Organisasi negara eksportir minyak OPEC mendiskon harga minyak US$90 pada minggu lalu dan menjaga target keluarannya tidak berubah kemarin. Pertaruhan pasokan minyak di gudang dan pemulihan ekonomi global akan mencegah fluktuasi harga minyak

JAKARTA: Organisasi negara eksportir minyak OPEC mendiskon harga minyak US$90 pada minggu lalu dan menjaga target keluarannya tidak berubah kemarin. Pertaruhan pasokan minyak di gudang dan pemulihan ekonomi global akan mencegah fluktuasi harga minyak mentah.

Dalam pertemuan OPEC di Quito Ekuador, Menteri Perminyakan Saudi Arabia Ali al-Naimi menilai angka US$70 US$80 bagus untuk minyak. Selain itu, dia juga menganggap pasokan (supply) dan permintaan masih seimbang.OPEC memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak akan berjalan lambat seperti halnya pemulihan ekonomi dunia, di tengah pasokan yang cukup atas komoditas tersebut. Menurut Bill Farren-Price, pendiri konsultan Petroleum Policy Intelligence di Winchester U.K., OPEC sedang menyimak level U$90 adalah penyimpangan atau tren.Mereka telah mengambil pandangan bahwa ada faktor-faktor yang tidak akan bertahan pada tahun yang baru, antara lain melemahnya dolar AS, katanya seperti dikutip Bloomberg, hari ini.OPEC telah membuat batas produksi pada 24,84 miliar barel per hari sejak Desember 2008, ketika organisasi tersebut mengumumkan penurunan terbesar kuota produksi karena anjloknya permintaan dan harga pada awal resesi global. Pada pertengahan 2008, harga minyak mentah anjlok lebih dari US$ 100 menjadi US$32,4 per barel.El-Badri mengatakan OPEC memiliki kapasitas cadangan minyak sebesar 6 juta 7 juta barel per hari. Adapun OPEC memasok sebesar 40% dari keseluruhan minyak dunia.Pada 10 Desember, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan bahwa pasokan minyak dunia naik 400.000 barel per hari ke 88,1 juta barel per hari pada November, level tertinggi yang pernah ada, terutama pada produksi non OPEC.Produksi global naik sekitar 1,6 juta barel per hari dari tahun sebelumnya. Setengah dari nilai tersebut berasal dari produsen non-OPEC.Pasar mendapat pasokan yang baik dan tidak memerlukan harga di atas US$90 per barel, ujar Edward Morse, Kepala Riset Komoditas pada Credit Suisse Group di New York.Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan permintaan minyak dunia pada 2011 tumbuh 1,6%, lebih lemah dari pertumbuhan pada tahun ini sebesar 2,8%. (mrp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper