Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Pelaku usaha pelayaran di Medan mendesak pemerintah dan PT Pelindo I menyelesaikan proses pengerukan alur pelayaran di pelabuhan Belawan menyusul hengkangnya sejumlah operator mother vessel.Ketua DPC Indonesian National Shipowners Association (INSA) Hendra W. Kesuma mengatakan pendangkalan alur pelayaran telah menyebabkan sejumlah operator mother vessel luar negeri.

Tahun ini, katanya, ada dua operator mother vessel dari Taiwan yang memutuskan berhenti beroperasi ke Belawan.

Kami harapkan proses pengerukan segera diselesaikan karena kapal mother vessel tidak bisa masuk sandar ke Belawan, katanya kepada Bisnis di sela-sela forum FASA (Federation Asean Shipowners Association), hari ini.

Dia menjelaskan pendangkalan tersebut menyebabkan biaya yang ditanggung pelayaran sangat tinggi. Kerugian lainnya juga harus ditanggung oleh pemilik baran, terutama eksportir karena harga produk Indonesia menjadi lebih mahal.

Sebelumnya, Bisnis memberitakan tiga perusahaan pelayaran luar negeri berhenti beroperasi di Pelabuhan Belawan, Sumatra Utara dalam 2 tahun terakhir menyusul tingginya tingkat kongesti di pelabuhan dan menurunnya produktivitas ekspor daerah itu.

Ketiga perusahaan pelayaran asing yang beroperasi di Belawan tersebut adalah dua dari Taiwan yang sudah tidak beroperasi sejak Agustus 2010, dan satu dari Korea Selatan sudah berhenti beroperasi sejak tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper