Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Komsisi Nasional Hak Asasi Manusia mencatat pelanggaran HAM di Tanah Air masih tinggi dan tahun ini masih didominasi oleh maraknya penembakan terhadap warga oleh aparat.

Ketua Komnas HAM Ifdal Kasim mengatakan konflik yang melibatkan polisi dan warga baik dalam unjuk rasa maupun penyelesaian sengketa masih diwarnai oleh penembakan.

Fokus kita pada tahun 2010 ini yaitu masih melihat tingginya kecenderungan prosekusi penembakan terhadap warga negara, ujarnya seusai peringatan Hari HAM Sedunia di Istana Wapres, hari ini.

Dia mengatakan proses penembakan terhadap warga sering terlihat saat penyelesaian senketa masalah perkebunan antara petani dengan perusahaan. Konflik ini kemudian melibatkan aparat kepolisian dan terjadi penembakan, penangkapan, dan penyiksaan terhadap pekerja perkebunan itu.

Selain itu, Komnas HAM juga menyoroti mengenai konflik pada jemaah Ahmadiyah yang intensitasnya semakin tinggi. Penyerangan terhadap kelompok ini selalui diwarnai oleh pelanggaran HAM. Sayang, kata dia, tidak ada langkah-langkah korektif dari pemerintah terhadap penanganan kasus Ahmadiyah.

Komisi ini juga menyoroti mengenai penanganan teroris di Tanah Air yang didominasi dengan aksi penembakan langsung terhadap warga masyarakat yang terduga anggota jaringan teroris.

penembakan kasus teroris terjadi mulai dari kasus di Aceh, Jawa Tengah, Jakarta, Sumut, dan kota-kota lain. Kecenderungan banyak sekali teroris yang tertembak, itu menunjukkan angka yang signifikan, ujarnya.

Catatan lainnya adalah belum selesainya penanganan kasus lumpur Lapindo di Sidoardjo. Masih banyak korban yang belum memperoleh hak-hak dasarnya, mulai dari hak ekonomi, hak sosial, hak budaya, dan hak hidup layak. Komnas HAM mencatat ada 18 pelanggaran yang terjadi pada korban Lapindo namun belum terselesaikan.

Wapres Boediono mengakui penegakan HAM di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Menurut Wapres, penegakan HAM sebenarnya bisa dilakukand ari hal-hal yang paling kecil seperti hubungan terhadap tetangga atau anak buah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper