Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Kekuatan korupsi dinilai sudah terkonsolidasi sehingga menimbulkan daya rusak yang besar selain juga mengancam instansi antikorupsi.Sekjen Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki mengatakan belakangan ini kekuatan korupsi tidak lagi terfragmentasi, melainkan mulai melakukan konsolidasi. Hal itu, sambungnya, terkait dengan munculnya kekuatan lama.

"Ini terjadi seiring dengan kekuatan lama yakni elit politik dan bisnis, sehingga bentuk korupsi sudah mendekati predatory," ujar Teten kepada pers di Jakarta hari ini.

Menurut dia, korupsi yang sedemikian besar karena pembagian hasil korupsi juga lebih besar. Ini, sambung Teten, yang membuat korupsi memiliki daya rusak yang lebih besar.Dia mencontohkan perubahan fragmentasi korupsi menjadi terkonsolidasi adalah terkait dengan pengambilan kebijakan. Contohnya, papar Teten, adalah kasus dana talangan PT Bank Century Tbk, pengambilalihan tanggung jawab lumpur Lapindo, serta pelepasan saham PT Krakatau Steel Tbk."Karena kekuatan korupsi sudah terkonsolidasi kuat, maka mereka lebih berani mengambil alih, mengganggu serta mengancam institusi-institusi antikorupsi," ujar Teten. Dia juga menambahkan kekuatan korupsi itu salah satunya mengancam lembaga-lembaga antikorupsi. Teten mencontohkan tentang masalah kriminalisasi pimpinan KPK serta pemangkasan kewenangan Komisi Yudisial.Sementara itu, sekitar seratus orang masih melakukan unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Rasuna Said, Jakarta Selatan. Para demonstran itu sebagian terdiri dari organisasi mahasiswa macam PMII, HMI, Kesatuan Aksi Mahasiswa Trisakti, UIN dan organisasi mahasiswa Katolik.Salah satu koordinator aksi mendesak agar KPK segera menuntaskan kasus Bank Century. Dalam aksinya, terdapat kericuhan karena sejumlah demonstran berusaha menurunkan bendera namun dihalangi oleh aparat kepolisian. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inda Marlina
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper