Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat memperingatkan agar keinginan pengembang menaikkan harga jual rumah sejahtera tapak dan susun dihentikan. Sebaliknya, pengembang diminta lebih efisien menggarap proyek hunian rakyat tersebut.

Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa mengatakan keinginan pengembang menaikkan harga jual rumah sejahtera yang didasarkan pada perbandingan atas tingginya harga rumah di Papua merupakan analogi yang tidak wajar.

Pemerintah, jelasnya, memahami harga rumah sejahtera di Papua jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga rumah sejahtera di Jawa karena berbagai faktor terutama kendala infrastruktur transportasi yang mendongkrak harga-harga bahan bangunan.

Kalau harga rumah sejahtera di Papua kemudian menjadi patokan untuk menaikkan harga rumah di Jawa atau di tempat lain, ini merupakan langkah yang tidak fair. Semua bisa dihitung berdasarkan indeks kemahalan konstruksi [IKK]. Dengan perhitungan ini, harga standar rumah sejahtera di setiap daerah berbeda-beda, katanya.

Menpera juga mendesak agar para pengembang melakukan efisiensi besar-besaran dalam menekan biaya konstruksi pembangunan rumah sejahtera sehingga harga jual menjadi lebih kompetitif.

Selama ini, jelasnya, pengembang kerap bertindak kurang efisien terutama dalam hal desain rumah sejahtera, sedangkan pemilihan bahan material rumah sejahtera seperti cat, tembok, jendela, dan pintu, dinilai seadanya sehingga mengabaikan aspek kualitas.

Kalau pengembang bisa melakukan langkah efisien terkait dengan pemilihan bahan material dan desain yang bagus, tentunya harga rumah yang dibangun bisa dikurangi, ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper