Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Survei Stratak Indonesia mengungkapkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 mencapai 43,7% dibandingkan paslon nomor urut 02 hanya 41,1%, sementara yang menyatakan rahasia, tidak tahu dan tidak menjawab ada 15,2%.
Direktur Stratak Indonesia Oktarina Soebardjo menjelaskan survei tersebut hanya dilakukan di wilayah Sumatera Selatan yang bertujuan untuk mengukur elektabilitas kedua paslon di wilayah tersebut.
Menurutnya, survei tersebut dilakukan terhadap 800 responden berusia minimal 17 tahun yang sudah memiliki hak pilih dengan margin of error survei sebesar 3,5% dan tingkat kepercayaan 95% pada 10-17 Maret 2019 kemarin.
"Teknik pengumpulan data kami dilakukan dengan metode wawancara, tatap muka menggunakan kuesioner. Satu pewawancara bertugas untuk satu kelurahan atau desa yang terdiri hanya 10 responden," tuturnya dalam keterangan resminya, Senin (25/3/2019).
Menurutnya, selisih antara kedua paslon tersebut cukup tipis yaitu 2,6% yang merupakan angka rawan karena berada dalam arsir margin error. Namun, dia menjelaskan ada tren kenaikan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf yang tidak terbendung, sementara pasangan Prabowo-Sandi cenderung turun.
"Atas dasar itulah kami memprediksi Jokowi-Ma'ruf memiliki peluang lebih tinggi untuk unggul di Sumsel," katanya.
Oktarina juga mengemukakan hal yang membuat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf meroket karena ada tanggapan positif responden atas perhatian pemerintah terhadap persoalan harga karet di Sumatera Selatan.
Selain itu ternyata juga ditemukan, responden tidak mempercayai isu-isu negatif maupun kampanye hitam terhadap Jokowi. Responden memandang isu-isu itu sengaja diproduksi atau ada reproduksi lalu disebarkan untuk kepentingan pilpres.
"Elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 mencapai 43,7%, sedangkan pasangan calon nomor urut 02 mendapat 41,1%. Adapun yang menyatakan rahasia, tidak tahu, tidak menjawab sebanyak 15,2 persen," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel