Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump akan Turuti Kemauan Kim Asalkan Denuklirisasi Dijalankan

Presiden AS Donald Trump berjanji akan mengabulkan apa saja permintaan Kim Jong-Un jika Korea Utara benar-benar melakukan denuklirisasi.
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjalan setelah makan siang di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018./Reuters
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjalan setelah makan siang di Hotel Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018./Reuters

Kabar24.com,  JAKARTA- Presiden AS Donald Trump berjanji akan mengabulkan apa saja permintaan Kim Jong-Un jika Korea Utara benar-benar melakukan denuklirisasi.

Trump meminta Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, untuk menyampaikan janjinya itu kepada Kim. Permintaan itu disampaikan saat keduanya bertemu di sela-sela pertemuan G-20 di Argentina pada Minggu (2/12).

"Pesannya adalah Presiden Trump menganggap Kim sebagai teman dan dia menyukainya, dan dia pun berharap Kim mau mengimplementasikan kesepakatan mereka dan dia akan mengabulkan apa yang diminta Kim," ujar Moon sebagaimana dikutip CNN.com, Senin (3/12).

Setelah pertemuan tersebut, Trump mengatakan bahwa dia berharap dapat bertemu kembali dengan Kim pada awal 2019.

"Kami menjalin hubungan dengan sangat baik. Pertemanan kami sangat baik," ujarnya.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan menjamu Kim di AS, Trump hanya menjawab, "Pada satu titik, ya."

Trump dan Kim pertama kali bertemu di Singapura pada 12 Juni lalu. Dalam pertemuan bersejarah itu, kedua kepala negara menyepakati sejumlah hal, salah satunya perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea.

Namun, tak dijelaskan detail maksud denuklirisasi dalam perjanjian tersebut. Kedua negara pun dilaporkan berselisih paham mengenai definisi denuklirisasi itu.

Sejak saat itu, perkembangan perjanjian tersebut sangat lamban. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo sudah beberapa kali ke Korut untuk membahas perjanjian lebih lanjut.

Meski demikian, pertemuan Pompeo dengan pejabat Korut juga beberapa kali batal, salah satunya karena surat berisi pesan negatif dari seorang tangan kanan Kim Jong-un.

Pejabat Korut itu menyebut Washington tak bisa memaksakan kesepakatan sementara sanksi masih diterapkan dan latihan militer AS dengan Korsel terus digelar. Sementara itu, AS menegaskan bahwa mereka tidak akan mencabut sanksi selama Korut belum benar-benar melucuti senjata nuklirnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper