Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Terus Pantau Perkembangan Kerja Sama Indo-Pasifik

Rusia menyebut pihaknya terus memantau perkembangan konsep Indo-Pasifik yang dalam dua tahun terakhir terus dikampanyekan sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Australia.
Bendera Rusia berkibar di puncak gedung Konsulat Jenderal Rusia di Seattle, Washington Amerika Serikat, 26 Maret 2018./Reuters
Bendera Rusia berkibar di puncak gedung Konsulat Jenderal Rusia di Seattle, Washington Amerika Serikat, 26 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia menyebut pihaknya terus memantau perkembangan konsep Indo-Pasifik yang dalam dua tahun terakhir terus dikampanyekan sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Australia.

Duta Besar Rusia untuk Asean, Alexander Ivanov memaparkan bahwa mereka juga mengetahui perspektif alternatif yang ditawarkan Indonesia bersama negara Asean lain terkait konsep ini. Mengenai pandangan Rusia terhadap konsep Indo-Pasifik, Ivanov mengatakan Rusia akan melihat terlebih dahulu ke mana arah konsep tersebut.

"Konsep ini masih belum sempurna dan terus dikembangkan. Jika arah konsep ini nantinya akan meniadakan suatu pihak, respons Rusia terhadap Indo-Pasifik akan negatif," kata Ivanov di Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Ivanov menyebutkan bahwa Rusia meyakini kerja sama regional harus didasari prinsip kerja sama kolektif. Meniadakan eksistensi suatu negara kawasan dalam konsep ini merupakan pendakatan yang buruk dan memiliki konsekuensi negatif.

"Kami akan terus memantau perkembangan konsep ini. Kami memperhatikan inisiatif Indo-Pasifik yang disampaikan Indonesia, dan kami melihat banyak aspek positif di dalamnya, seperti inklusivitas dan sentralitas Asean" lanjut Ivanov.

Konsep Indo-Pasifik merupakan konstruksi geopolitik baru yang digunakan oleh Amerika Serikat untuk merefleksikan kebijakan luar negerinya. Konsep ini dianggap sebagai cara Amerika untuk mengimbangi pengaruh China yang lekat dengan istilah Asia-Pasifik.

Indonesia, di lain pihak, memberikan pandangan tersendiri mengenai konsep ini. Presiden Joko Widodo kala menghadiri KTT Asean di Singapura pertengahan November lalu, meyinggung konsep ini dengan mengedepankan sentralitas Asean.

Jokowi memaparkan bahwa konsep tersebut dapat dikembangkan untuk peningkatan kerja sama dengan mengedepankan nilai-nilai keterbukaan dan penghormatan terhadap hukum internasional.

Sejauh ini, sejumlah negara telah memberikan pandangan positif terkait inisiatif Indonesia tersebut. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengungkap bahwa negara Asean telah mendukung konsep ini, demikian pula Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper