Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Kapal Ukraina Ditahan, Trump Batalkan Pertemuan dengan Putin

Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya memutuskan untuk membatalkan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia yang sedianya dilaksanakan di sela-sela gelaran KTT G20 di Buenos Aires akhir pekan ini.
Presiden AS Donald Trump (kiri) menerima bola sepak dari Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dalam konferensi pers bersama setelah keduanya bertemu membahas sejumlah isu di Helsinki, Finlandia, Senin (16/7)./Reuters-Grigoriy Dukor
Presiden AS Donald Trump (kiri) menerima bola sepak dari Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dalam konferensi pers bersama setelah keduanya bertemu membahas sejumlah isu di Helsinki, Finlandia, Senin (16/7)./Reuters-Grigoriy Dukor

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya memutuskan untuk membatalkan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia yang sedianya dilaksanakan di sela-sela gelaran KTT G20 di Buenos Aires akhir pekan ini.

Dalam sebuah pesan yang ia unggah di akun Twitter, Trump menyebut pembatalan tersebut dilakukan menyusul penahanan 3 kapal milik Ukraina oleh militer Rusia yang terus berlanjut hingga saat ini.

"Berdasarkan fakta bahwa kapal [Ukraina] beserta awaknya belum dikembalikan ke Ukraina oleh Rusia, saya putuskan untuk membatalkan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin di Argentina. Keputusan tersebut adalah yang terbaik bagi semua pihak yang terlibat," tulis Trump melalui akun @realDonaldTrump pada Kamis (29/11/2018) waktu setempat.

"Saya menanti pertemuan selanjutnya ketika permasalahan ini sudah diselesaikan," lanjut Trump.

Pernyataan tersebut kontradiktif dengan pernyataan Trump kepada wartawan sejam sebelumnya, lapor Reuters. Kepada wartawan, Trump mengatakan ia mungkin bertemu dengan Putin di Argentina dan menyebut kondisi saat ini adalah waktu yang teat untuk mengadakan pertemuan.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan pada wartawan bahwa Trump membuat keputusan untuk membatalkan pertemuan dengan Putin usai berbicara dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Kepala Staf Gedung Putih John Kelly, dan penasehat keamanan nasional John Bolton.

Kendati demikian, sebuah sumber diplomatik Rusia mengatakan kedua negara tetap harus bertemu untuk membahas perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF).

Sejauh ini, pemerintahan Trump menuding Rusia telah melanggar perjanjian pengendalian senjata nuklir yang dibuat lebih dari 30 tahun lalu itu. Amerika Serikat juga mengancam akan menarik diri dari perjanjian tersebut.

"Kami tetap harus mendiskusikan INF. Pembahasan ini sangat penting. Pertemuan skala penuh perlu dilaksanakan," kata sumber tersebut seperti dilansir Reuters pada Jumat (30/11/2018).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper