Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengungsi Korban Gempa Sulteng Kekurangan Air Bersih

Pengungsi korban gempa bumi dan likuifaksi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, masih memerlukan air bersih untuk memasak, mencuci, dan air minum.
Warga terdampak gempa mencuci peralatan dapur di kamp pengungsian sementara di halaman Masjid Agung Darussalam Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (8/11/2018)./Antara
Warga terdampak gempa mencuci peralatan dapur di kamp pengungsian sementara di halaman Masjid Agung Darussalam Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (8/11/2018)./Antara

Bisnis.com, SIGI BIROMARU, Sulteng - Pengungsi korban gempa bumi dan likuifaksi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, masih memerlukan air bersih untuk memasak, mencuci, dan air minum.

Eni, pengungsi dari Desa Jono Oge di lokasi pengungsian di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, ibu kota Kabupaten Sigi, pada Jumat (30/11/2018), menyatakan para pengungsi masih kekurangan air bersih, sehingga diharapkan pemerintah bisa segera mengatasinya.

Dia menyebutkan distribusi air bersih tetap ada, tetapi sering terlambat dan warga yang ada di pengungsian terpaksa harus turun gunung mencari air bersih di desa lainnya.

Oleh karena itu, ia berharap para relawan maupun Pemkab Sigi untuk bisa mengerahkan kendaraan operasional untuk mendroping air bersih di lokasi-lokasi penampungan pengungsi.

Dia mengaku sampai sekarang ini masih banyak warga yang tinggal di pengungsian. Rata-rata mereka kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian, sebab permukiman dan areal kebun mereka telah hilang diterjang gempa dan lumpur saat bencana alam gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang tiga wilayah di Sulteng yakni Kota Palu, Donggala, dan Sigi pada 28 September lalu.

Pada awalnya, kata Eni, banyak relawan yang setiap hari mendistribusikan air bersih dan air langsung mimun ke lokasi-lokasi penampungan pengungsi. Namun, saat ini sudah berkurang. Bahkan yang masih tetap lancar mendistribusikan air bersih dan minum hanya beberapa relawan, termasuk dari Wahana Visi Indonesia (WVI), yayasan kemanusiaan Kristen.

Hal senada juga disampaikan Mince, pengungsi di Desa Sidera, Sigi Biromaru. Da mengatakan masih banyak warga yang tetap bertahan di lokasi penampungan pengungsi di wilayah SP I dan SP II. "Kami masih sangat memerlukan perhatian dari semua pihak, karena kesulitan air bersih dan air minum."

Soal bahan makanan, menurut dia, tidak ada masalah karena masih terus mengalir. "Yang kami sangat perlukan adalah air," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper