Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panitia Reuni Akbar 212 Undang Para Capres dan Cawapres

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) Akbar 212, Slamet Ma'arif memastikan bahwa Panitia Reuni Alumni 212 akan mengundang semua pasangan capres dan cawapres untuk hadir dalam acara Reuni Alumni 212 di Lapangan Monas pada Minggu (2/12/2018).
Pasangan calon Presiden Joko Widodo-Maruf Amin (kanan) dan pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdoa, di sela-sela pengambilan undian nomor urut untuk Pilpres 2019, di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pasangan calon Presiden Joko Widodo-Maruf Amin (kanan) dan pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berdoa, di sela-sela pengambilan undian nomor urut untuk Pilpres 2019, di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (21/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif memastikan bahwa Panitia Reuni Alumni 212 akan mengundang semua pasangan capres dan  cawapres untuk hadir dalam acara Reuni Alumni 212 di Lapangan Monas pada Minggu (2/12/2018).

Selain mengundang pasangan capres Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pihaknya juga mengundang Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Insya Allah kesekretariatan akan datang ke Setneg untuk mengantarkan undangan buat presiden dan wakil presiden," ujar Ma'arif dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (30/11/2018).

Bahkan, panitia juga mengundang pimpinan DPR dan MPR, dan DPD untuk hadir dalam acara tersebut.

"Kami sudah serahkan langsung ke sekretriat," ujarnya.

Hanya saja, berbeda dengan undangan kepada presiden dan wakil yang dikirim melalui surat resmi oleh panitia, undangan untuk Prabowo dan Sandiaga disampaikan secara langsung.

Selain itu, Slamet menyebut, panitia juga mengundang seluruh elemen masyarakat mulai pengamen hingga pengusaha diperbolehkan untuk hadir.
Sebelumnya, Ketua Steering Comitte Reuni Akbar Mujahid 212, Ustaz Al Khaththat mengatakan jumlah massa yang akan hadir berjumlah sekitar emapt orang. Jumlah massa tersebut, dikatakan Al Khaththat, terdiri dari berbagai komunitas dan ormas islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper