Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GP Ansor Madiun Desak Prabowo Minta Maaf soal Komentari Kedubes Australia di Yerusalem

Puluhan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengecam pernyataan calon presiden RI nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem.
 Anggota GP Ansor Kabupaten Madiun memprotes pernyataan capres Prabowo Subianto soal pemindahan Kedubes Australia ke Yerussalem, Kamis (29/11 - 2018)./Solopos.com-Abdul Jalil
Anggota GP Ansor Kabupaten Madiun memprotes pernyataan capres Prabowo Subianto soal pemindahan Kedubes Australia ke Yerussalem, Kamis (29/11 - 2018)./Solopos.com-Abdul Jalil

Bisnis.com, MADIUN - Puluhan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengecam pernyataan calon presiden RI nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem.

Pernyataan Prabowo tersebut dianggap telah menyakiti umat Islam di Indonesia.

Puluhan anggota GP Ansor Kabupaten Madiun itu menyampaikan kekecewaannya dengan berunjuk rasa di depan gapura Taman Mejayan Asri Caruban, Kabupaten Madiun, Kamis (29/11/2018) siang.

Dalam aksi itu, sejumlah anggota GP Ansor membawa dan membentangkan spanduk dan poster yang bertuliskan "save untuk Palestina".

Ketua GP Ansor Kabupaten Madiun, Khotamil Anam, mengatakan pernyataan Prabowo mengenai pemindahan kedutaan besar Australia ke Yerussalem dianggap bukan saja melukai tetapi juga memancing kemarahan umat Islam di Tanah Air.

Menurut Anam, pernyataan itu sangat tidak pantas diucapkan seorang calon presiden di negara yang mayoritas muslim seperti Indonesia.

"Tidak seharusnya Prabowo sebagai capres mengeluarkan pernyataan itu. Dalam pembukaan UUD 1945 ini disebutkan NKRI sangat menghargai kedaulatan masing-masing negara dan menghapus penjajahan di atas dunia," jelas dia kepada wartawan Kamis (29/11/2018).

Anam menuturkan selama ini umat Islam di Indonesia sangat mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina untuk memperoleh kemerdekannya secara mutlak. Menurut dia, sebagai capres seharusnya Prabowo memahami posisi dan kedaulatan dari setiap negara.

"Jangan berucap seenaknya. Prabowo tidak memahami perjuangan rakyat Palestina sebagai negara untuk merdeka. Kami mengecam sikap Prabowo yang seolah-olah tidak mengerti sejarah. Tidak memahami konstitusi dan bertentangan dengan sikap mayoritas warga Indonesia," tegas Anam.

Aksi ini merupakan reaksi dari pernyataan Prabowo Subianto yang sempat berbicara terkait wacana pemindahan kedutaan besar Australia di Israel ke Yerussalem. Prabowo mengaku menghormati kedaulatan Australia sebagai negara terkait dengan hal itu.

Pernyataan tersebut tercetus setelah Prabowo berpidato di Indonesia Economic Forum 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (21/11/2018) lalu. Saat itu Prabowo menjawab pertanyaan wartawan asing soal sikapnya mengenai rencana pemindahan Kedubes Australia dari Tel Aviv ke Yerussalem. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdul Jalil
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper