Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Krimea: Rusia Tolak Imbauan Internasional untuk Lepas Kapal Ukraina

Rusia menolak seruan internasional untuk melepaskan tiga kapal milik angkatan laut Ukraina yang melakukan patroli di perbatasan megaranya akhir pekan ini.
Drama pencegatan kapal Ukraina di Krimea diposting oleh RT.com di Youtube.
Drama pencegatan kapal Ukraina di Krimea diposting oleh RT.com di Youtube.

Bisnis.com, JAKARTA – Rusia menolak seruan internasional untuk melepaskan tiga kapal milik angkatan laut Ukraina yang melakukan patroli di perbatasan megaranya akhir pekan ini.

Ketiga kapal itu ditembaki lalu ditahan di dekat Krimea kemarin. Serangan itu memicu krisis paling berbahaya di antara Moskow dan Kiev sebagaimana dikutip Reuters, Senin (26/11).

Dengan hubungan yang masih mentah setelah aneksasi Rusia tahun 2014 atas Krimea maka penahanan kapal itu berisiko untuk terjadi konflik lanjutan. Krimea sebelumnya merupakan wilayah Ukraina, namun Rusia mendukung pemberomtak wilayah itu untuk melepaskan diri dari Ukraina.

Tindakan Rusia itu diduga akan akan memperbarui seruan Barat untuk memperbanyak sanksi terhadap Moskow.

Badan keamanan Russia (FBS) menyatakan bahwa kapal patroli perbatasannya telah menyita dua kapal perang lapis baja kecil Ukraina dan sebuah kapal tunda setelah melepaskan tembakan ke arah mereka dan melukai beberapa pelaut pada hari Minggu. Badan tersebut menyebutkan kapal Ukraina tersebut masuk secara ilegal ke wilayah Rusia.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova menuduh Ukraina mengirim kapal-kapal itu dengan sengaja untuk memprovokasi Rusia dan mengatakan diplomat peringkat di kedutaan Kiev di Moskow akan dipanggil atas insiden itu.

Kiev membantah bahwa kapal-kapalnya telah melakukan kesalahan dan menuduh Moskow melakukan agresi militer. Parlemen Ukraina akan mempertimbangkan proposal pada hari Senin untuk memberlakukan darurat militer selama 60 hari setelah Presiden Petro Poroshenko bertemu dengan pimpinan militer pada Minggu malam atas krisis tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper