Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SIM Seumur Hidup Akan Tingkatkan Kecelakaan Pemotor

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan usulan pemberlakuan Surat Izin Mengemudi (SIM) seumur hidup dan penghapusan pajak kendaraan bermotor hanya akan menambah angka kecelakaan.
Arus Mudik Jalur Puncak Bogor Suasana kemacetan arus mudik di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (4/7/2016). Pada H-2 Lebaran, Volume kendaraan pemudik yang melintas di Jalur Selatan Puncak, menuju daerah lain di Jawa Barat seperti Cianjur, Bandung dan Tasikmalaya meningkat dan mengalami kemacetan parah di sejumlah titik./Antara
Arus Mudik Jalur Puncak Bogor Suasana kemacetan arus mudik di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (4/7/2016). Pada H-2 Lebaran, Volume kendaraan pemudik yang melintas di Jalur Selatan Puncak, menuju daerah lain di Jawa Barat seperti Cianjur, Bandung dan Tasikmalaya meningkat dan mengalami kemacetan parah di sejumlah titik./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan usulan pemberlakuan Surat Izin Mengemudi (SIM) seumur hidup dan penghapusan pajak kendaraan bermotor hanya akan menambah angka kecelakaan.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan agar SIM seumur hidup dan penghapusan pajak sepeda motor diberlakukan. Fahri menilai usul itu keliru, karena akan memperbanyak orang membeli sepeda motor yang hingga kini menjadi penyumbang kecelakaan terbanyak.

"Ini tidak ada risetnya. Itu salah ya. Kita itu justru kalau peradaban kita mau lebih maju mengurangi motor," kata Fahri, Senin (26/11/2018).

Menurutnya, data dari Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa 76% angka kecelakaan di jalan raya disebabkan sepeda motor.

"Beda kalau di negara maju itu kan orang pakai jaket dari kulit, pakai helm, itu ketat sekali. Kalau di kita kan, ada bapak-bapak bawa anaknya yang masih bayi muter pakai motor, yang kayak begitu-begitu tuh. Jadi motor sebenarnya kendaraan yang sebaiknya dikurangi dari waktu ke waktu, bukan ditambah," kata Fahri.

Dia menegaskan bahwa majunya keadaban suatu kota ditandai angkutan massal, bukan dengan menjamurnya motor.

"Jadi itu harus dikurangi, kalau kita mau membuat undang-undang, UU tentang perlindungan, tentang wajibnya orang pakai helm, pakai jaket yang bila perlu disubsidi yang agak kuat, SNI dan sebagainya. Jadi bukan memperbanyak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper