Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Angkat Isu Penanggulangan Sampah Plastik di Lautan

Presiden Joko Widodo mengajak negara anggota untuk meningkatkan koordinasi dan upaya bersama dalam menanggulangi sampah plastik di lautan. Hal it disampaikan saat memberikan pernyataan dalam lunch retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur.
 Aktivitas audit sampah plastik Greenpeace Indonesia di Sanur, Bali./Dok. Greenpeace Indonesia
Aktivitas audit sampah plastik Greenpeace Indonesia di Sanur, Bali./Dok. Greenpeace Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak negara anggota untuk meningkatkan koordinasi dan upaya bersama dalam menanggulangi sampah plastik di lautan. Hal it disampaikan saat memberikan pernyataan dalam lunch retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur.

"Laut dan samudra adalah masa depan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang maritim. Salah satu isu yang menjadi tantangan bagi semua negara antara lain marine plastic debris," ujarnya di Suntec Convention Centre, Singapura, Kamis (15/11/2018) seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Sebelumnya, Indonesia telah mengusulkan pentingnya kerja sama sejumlah pihak dalam mengatasi sampah plastik laut. Terkait itu, Indonesia telah mengajukan konsep Pernyataan Pemimpin Negara Asia Timur tentang Pemberantasan Sampah Plastik di Laut (EAS Leaders' Statement on Combating Marine Plastic Debris) sebagai salah satu dokumen hasil dari KTT ke-13 Asia Timur.

"Indonesia menyampaikan penghargaan kepada EAS yang telah menyetujui usulan Indonesia, yakni EAS Leaders' Statement on Combating Marine Plastic Debris," tuturnya.

Menindaklanjuti hal itu, Indonesia akan berupaya menugaskan badan terkait di Asean untuk mengimplementasikan usulan pernyataan itu ke dalam rencana aksi regional penanganan sampah plastik di kawasan.

Selain itu, konsisten dengan misi diplomasi perdamaian Indonesia, Presiden Jokowi juga mengajak negara-negara Asia Timur untuk mengambil langkah dan mendukung proses perdamaian di Palestina dan Israel.

"Saya sangat mengharapkan kiranya negara-negara EAS mengambil langkah konstruktif yang dapat mendukung perdamaian yang adil dan berkelanjutan berdasarkan two state solution," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper