Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Siapkan Sejumlah Penawaran Jelang Perundingan Dagang dengan AS

Beijing telah mempersiapkan sejumlah konsesi potensial yang akan ditawarkan kepada Washington dalam rangka melanjutkan perundingan sengketa dagang.
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, AS, 6 April 2017./.Reuters-Carlos Barria TPX
Presiden AS Donald Trump berinteraksi dengan Presiden China Xi Jinping di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, AS, 6 April 2017./.Reuters-Carlos Barria TPX

Bisnis.com, JAKARTA — Beijing telah mempersiapkan sejumlah konsesi potensial yang akan ditawarkan kepada Washington dalam rangka melanjutkan perundingan sengketa dagang.

Hal itu disampaikan oleh tiga orang sumber yang mengerti jalannya diskusi, seperti dilansir Bloomberg, Kamis (15/11/2018). Saat ini, komitmen penawaran dari China lebih condong kepada reformasi struktural besar-besaran yang diharapkan oleh Presiden AS Donald Trump.

“Tapi jalan masih panjang menjelang perundingan,” kata dua orang sumber tersebut.

Seorang sumber lainnya menambahkan saat ini, diskusi masih berlangsung konstruktif. Pertanyaan mengenai seberapa substantif kesepakatan yang dapat dicapai oleh Trump dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu di Buenor Aires, Argentina, pada akhir bulan ini pun tetap belum terjawab.

Sumber tadi melanjutkan sebagian besar dokumen yang telah disiapkan Pemerintah China berisi pengulangan dari beberapa perubahan yang telah disusun sebelumnya, seperti meningkatkan kapitalitasi ekuitas untuk investasi asing dalam industri tertentu.

“Tidak ada komitmen untuk mengubah kebijakan industri, seperti Made in China 2025, yang diminta Washington,” ujarnya.

Adapun dua orang sumber lainnya menyampaikan bahwa penawaran China tersebut memperlihatkan sinyal bahwa Beijing tengah mengupayakan terlaksananya diskusi yang konstruktif dengan Trump nantinya.

Di sisi lain, juru bicara Departemen Keuangan (Depkeu) AS belum menjawab ketika dimintai komentar. Begitu pula dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China.

Menjelang pertemuan Trump dan Xi, komunikasi lewat berbagai level telah dilakukan oleh kedua belah pihak.

Menyusul pembicaraan Trump dan Xi lewat telepon, Menteri Keuangan (Menkeu) AS Steven Mnuchin juga telah melakukan komunikasi dengan Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He mengenai masalah tensi dagang pada akhir pekan lalu. Keduanya terakhir kali berkomunikasi pada Mei 2018, ketika kesepakatan sempat tercapai antara AS dan China yang kemudian diakhiri oleh pemberlakuan tarif oleh Trump.

Sejak saat itu, perundingan di level tinggi terhambat sedangkan diskusi di level pejabat rendah tetap berlangsung.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Larry Kudlow pun menegaskan bahwa kedua belah pihak memang kini kembali membangun komunikasi di setiap level.

Dari sisi AS, diskusi yang sedang berlangsung dipimpin oleh Mnuchin dan Depkeu AS sejauh ini masih belum melaporkan kemajuan.

Mnuchin memang dipandang sebagai seorang yang lebih bullish di antara jejeran pejabat AS lainnya, kontras dengan Ketua Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer yang selalu mendorong agar AS terus menekan Beijing supaya mereformasi perekonomiannya.

“Mnuchin dan Kudlow tidak bisa membuat kesepakatan dagang. Mereka tidak mampu untuk itu. Sebelum saya melihat Lighthizer mengambil langkah, menurut saya tidak akan ada kesepakatan dagang,” kata pengamat di American Enterprise Institute Derek Scissors.

Scissors, yang sebelumnya, memberikan nasihat untuk Pemerintahan Trump mengenai hubungan dagang dengan China juga menyampaikan bahwa kemungkinan hasil dari Pertemuan Trump-Xi nanti adalah “gencatan senjata”, yaitu kesepakatan yang dapat menghindarkan pemberlakuan tarif sementara perundingan masih berlangsung.

Tapi, dia juga mengingatkan, jurang pemisah AS-China mengenai masalah kebijakan industrial China dan pelanggaran hak kekayaan intelektual akan menjadi batu sandungan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper