Bisnis.com, JAKARTA - Perjanjian perpisahan Inggris dari Uni Eropa setebal sekitar 500 halaman menetapkan seluruh cara Inggris melepaskan diri dari zona euro setelah lebih dari empat dekade keanggotaan.
Di dalam perjanjian tersebut juga terdapat garis besar mengenai bentuk hubungan di masa depan antara keduanya, yang sepertinya mengarah ke membidik ikatan yang cukup erat.
Berikut ini ringkasan dari beberapa poin utama perjanjian tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg:
Transisi
Inggris akan tetap berada dalam masa transisi dari saat meninggalkan Uni Eropa pada Maret 2019 hingga akhir 2020. Inggris akan kehilangan semua hak suara dan pengaruhnya Uni Eropa selama waktu itu, tetapi hak lainnya akan tetap sama, termasuk hak warga negara Eropa untuk tinggal dan bekerja di Inggris, pengawasan pengadilan Uni Eropa, dan pembayaran anggaran.
Terdapat tambahan dalam perjanjian, yaitu Inggris dapat memperpanjang transisi. Tanggal akhir final belum ditetapkan, dan Inggris akan perlu memutuskan apakah ingin diperpanjang hingga Juni 2020. Pihak-pihak pro-Brexit tidak senang akan poin ini.
Hubungan Masa Depan
Hubungan di masa yang akan datang masih harus dinegosiasikan secara penuh, tetapi Inggris dan UE bertujuan untuk menetapkan “kawasan perdagangan bebas" sebagai hubungan masa depan yang akan datang. Hal ini akan menggabungkan kerja sama pengaturan dan bea cukai yang mendalam.
Ini berarti Perdana Menteri Inggris Theresa May dapat mengatakan bahwa dia telah memenangkan hak atas kesepakatan perdagangan yang selalu dia inginkan. Namun, Inggris akan terikat dengan aturan UE, dan sulit untuk melihat bagaimana hal ini akan memudahkan Inggris melakukan transaksi perdagangan dengan negara lain.
Dampak lain dari poin ini adalah Inggris akan berpegang teguh pada standar UE untuk memastikan bahwa mereka menikmati persaingan yang sehat.
Keuangan
Kota London akan menurunkan peringkat dari status quo, tetapi ini selalu akan menjadi masalah. Hubungan masa depan akan didasarkan pada apa yang disebut kesetaraan, yang menjadi alat yang digunakan UE untuk semua bank negara non-UE lainnya. Kesepakatan ini sudah lama diharapkan oleh bank dan itulah sebabnya mereka dengan cepat mendirikan kantor di Eropa.
Inggris berharap untuk mengunci keputusan kesetaraan sebelum akhir periode transisi sehingga bank memiliki waktu untuk melakukan persiapan.
Perlindungan data
Inggris juga akan tetap menggunakan aturan data UE. Inggris juga menginginkan untuk mendapatkan izin UE yang dikenal sebagai keputusan kecukupan agar diadopsi sebelum akhir masa transisi.
Uang
Inggris setuju untuk membayar Uni Eropa sejumlah uang berdasarkan komitmen sebelumnya untuk anggaran Uni Eropa, yang mencakup bagian dari uang pensiun bagi staf Uni Eropa dan proyek-proyek Eropa yang ingin terus berlanjut. Inggris juga akan membayar biaya tahunan untuk menutupi periode transisi.
Inggris memperkirakan bahwa ini akan menelan biaya sekitar 39 miliar poundsterling. Uni Eropa tidak pernah memberikan angka pasti. Jumlah ini akan dibayar selama bertahun-tahun dan UE akan mengirim faktur tahunan ke Inggris.
Hak
Kedua belah pihak sepakat untuk melindungi hak-hak warga negara mereka di wilayah masing-masing sebelum akhir periode transisi. Warga negara kedua belah pihak akan dilindungi “seumur hidup mereka” selama mereka mendaftar setelah lima tahun tinggal di wilayah berseberangan. Hakim AS akan dapat meminta Pengadilan Eropa untuk meminta nasihat tentang melindungi hak-hak ini.
Sengketa
Kedua belah pihak merancang struktur yang rumit untuk menyelesaikan sengketa yang timbul dari perjanjian. Komite gabungan akan dibentuk dengan perwakilan dari Uni Eropa dan Inggris. Para pro-Brexit mengkhawatirkan adanya ikut campur Pengadilan Eropa dalam masalah sengketa.