Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris dan Uni Eropa Sepakati Proposal Brexit

Setelah melewati perundingan yang berlarut-larut, Inggris akhirnya berhasil mengamankan Proposal Brexit dengan Uni Eropa.
Mural karya seniman jalanan Inggris, Bansky/Yahoo-News
Mural karya seniman jalanan Inggris, Bansky/Yahoo-News

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melewati perundingan yang berlarut-larut, Inggris akhirnya berhasil mengamankan Proposal Brexit dengan Uni Eropa.

Selanjutnya, proposal yang berisi prosedur keluarnya Inggris dari Uni Eropa tersebut akan dibawa pulang untuk mendapatkan kesepakatan dari Parlemen Inggris.

Sabine Weyand, Wakil Kepala Negosiator UE dalam Perundingan Brexit, memaparkan proposal Brexit yang disepakati tersebut menandakan kemenangan Benua Biru untuk mempertahankan Inggris berada di dalam Serikat Pabean (Custom Union).

“[EU berhasil dengan Serikat Pabean] yang menjadi basis hubungan [dengan Inggris] di masa depan,” tulis Weyand dalam catatan diplomatik dalam pertemuannya dengan Perwakilan Pemerintahan UE, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (14/11/2018).

Adapun dalam Kesepakatan Brexit tersebut PM Inggris Theresa May setuju untuk tetap berada di dalam Serikat Pabean UE. Hal itu pun membuat masalah di perbatasan Irlandia menjadi jelas, bahwa tidak akan ada tembok yang dibangun sebagai pemisah wilayah dan pemeriksaan bea cukai di sana.

Kesepakatan tersebut mencatat bahwa Inggris akan berada di dalam Serikat Pabean UE dalam waktu yang tidak terbatas, kecuali Inggris memiliki penawaran yang lebih baik dalam dua tahun ke depan.

Sementara pebisnis menyambut baik kesepakatan tersebut, di sisi lain muncul anggapan bahwa hasil itu dianggap bertentangan dengan niat awal Brexit yang ingin lepas sepenuhnya dari UE.

“Walaupun masih banyak hambatan di depan, kesepakatan yang tercapai sekarang sangat penting untuk menuju kesepakatan final sebelum Natal dan terhindar dari skenario [Brexit] tanpa kesepakatan,” ujar Craig Erlam, Analis Pasar di OANDA.

PM Inggris Theresa May pun akan memberikan dua pilihan untuk kabinetnya, yaitu menyetujui proposal Brexit yang telah disepakati dengan Uni Eropa atau mengundurkan diri.

Para menteri pun telah diundang untuk membahas kesepakatan setebal 600 halaman tersebut ke kantor May pada Selasa (13/11/2018). 

Keesokannya, para menteri diharapkan menandatangani persetujuan kesepakatan itu pada rapat yang diadakan pukul 14.00 waktu setempat, dengan risiko harus mengundurkan diri jika tidak memberikan dukungan.

Adapun beberapa menteri yang diperkirakan bakal memilih keluar dari Kabinet May di antaranya adalah Ketua  House of Commons Lord President of the Council Andrea Leadsom, Sekretaris Negara untuk Pengembangan Internasional Penny Mordaunt dan Sekretaris Negara untuk Pekerjaan dan Pensiun Esther McVey.

Kendati dapat tetap menjaga posisinya sebagai PM jika menteri-menteri tersebut mengundurkan diri, May tetap rentan dari kemarahan yang datang dari Parlemen.

Adapun kondisi politik tersebut berhasil melambungkan pound sterling ke level tertingginya dalam 7 bulan, menembus level US$1,30, walaupun kembali melemah setelah para oposan melemparkan kritik kepada May.

“Kendalanya mungkin di rincian isu perbatasan Irlandia. Semuanya masih berputar-putar di sana kendati Theresa May berhasil melewati Parlemen,” kata Stephanie Kelly, Ekonom Investasi Politik Aberdeen Standard Investments Political.

Seorang pejabat diplomatik yang enggan disebutkan identitasnya menyampaikan, jika kabinet menyetujui kesepakatan tersebut, nantinya para pemimpin Eropa dijadwalkan bertemu pada 25 November 2018 untuk melegalisasinya.

Sementara jika May tidak bisa mendapatkan persetujuan dari House of Commons dalam pemungutan suara nanti, Inggris pun berpeluang keluar dari UE pada 29 Maret 2019 dengan tanpa kesepakatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper