Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

May Siap Ajukan Draft Brexit Yang Telah Disepakati Uni Eropa

Pemerintah Inggris telah menyelesaikan rancangan kesepakatan soal Brexit dengan Uni Eropa meski masih harus mendapatkan persetujuan dari kabinet yang masih berbeda pendapat.
PM Inggris Theresa May/Reuters
PM Inggris Theresa May/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA—Pemerintah Inggris telah menyelesaikan rancangan kesepakatan soal Brexit dengan Uni Eropa meski masih harus mendapatkan persetujuan dari kabinet  yang masih berbeda pendapat.

Terobosan baru itu akan segera diumumkan PM Inggris Theresa May setelah berbulan-bulan melakukan perundingan sengit seiring adanya kekhawatiran negara itu akan meninggalkan Uni Eropa pada Maret tahun depan.

Banyak rintangan menghalangi rancangan kesepakatan tersebut. Sebagian besar anggota kabinet dan partai May sendiri masih berdebat tentang bagaimana untuk melanjutkan kesepakatan itu.

May telah mendapat banyak masukan menjelang pertemuan kabinet khusus pada hari ini waktu setempat sebelum menandatangani dokumen itu, menurut lapran dari Downing Street sebagimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (14/11).

"Kabinet akan bertemu pukul 14:00 besok untuk mempertimbangkan rancangan kesepakatan yang telah dicapai oleh tim perunding di Brussels, dan untuk memutuskan langkah selanjutnya," katanya.

Jika para menteri Inggris mendukung teks itu, yang terdiri dari ratusan halaman, London berharap EU akan mengadakan pertemuan puncak akhir bulan ini agar pemimpin blok itu dapat memberikan persetujuan mereka.

Duta besar dari 27 negara anggota Uni Eropa yang tersisa akan bertemu pada Rabu sore, sementara kabinet Irlandia juga dilaporkan akan bersidang di Dublin.


Beberapa menteri juga secara terbuka tidak setuju atas apa yang mereka inginkan dari kesepakatan itu, terutama pada masalah Irlandia. Mereka diperkirakan akan mengajukan pengunduran diri.
Mantan Menlu Boris Johnson, pendukung Brexit terkemuka yang mundur dari pemerintah pada bulan Juli atas pendekatan May, mengatakan dia akan melawan rancangan perjanjian itu.
"Ini gagal memenuhi mandat yang diberikan oleh orang-orang Inggris," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper