Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UE dan Inggris Sepakati Draf Perjanjian Brexit

Uni Eropa dan Inggris telah menyepakati draf perjanjian Brexit, Selasa (13/11/2018) waktu setempat.
Pengunjuk rasa anti Brexit melambaikan bendera Uni Eropa di luar Gedung Parlemen Inggris di London, Inggris, Selasa (13/11)./Reuters-Toby Melville
Pengunjuk rasa anti Brexit melambaikan bendera Uni Eropa di luar Gedung Parlemen Inggris di London, Inggris, Selasa (13/11)./Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, JAKARTA – Uni Eropa dan Inggris telah menyepakati draf perjanjian Brexit, Selasa (13/11/2018) waktu setempat.

Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May dijadwalkan menyampaikan draf tersebut kepada para menterinya pada Rabu (14/11). Namun, masih menjadi pertanyaan apakah dia bisa mendapatkan persetujuan dari Parlemen Inggris atas draf ini.

“Kabinet akan bertemu pada Rabu (14/11) jam 2 siang untuk membahas dan menentukan langkah selanjutnya atas kesepakatan draf dalam negosiasi Brexit yang telah dicapai oleh tim di Brussels, Belgia,” ujar juru bicara Kantor PM Inggris seperti dilansir Reuters.

Sebelum pertemuan kabinet, para menteri sudah diundang untuk membaca berbagai dokumen terkait.

UE dan Inggris memerlukan perjanjian khusus untuk memungkinkan tetap terjadi perdagangan antara kedua pihak. Tetapi, May kesulitan untuk memisahkan keanggotan Inggris dari UE yang sudah berlangsung selama 46 tahun tanpa memberikan efek buruk terhadap perdagangan.

Dia juga harus menjaga hubungan baik dengan parlemen jika ingin Brexit tetap berjalan.

Keluarnya Inggris dari UE akan menjadi tantangan tersendiri bagi negara Eropa Barat itu. Sebagian pihak juga khawatir kebijakan tersebut justru akan memecah negara-negara Barat di tengah dinamika global, seperti perubahan kebijakan AS dan aksi Rusia serta China yang menuai kecemasan  dunia.

Namun, sebagian pihak lainnya memandang Brexit akan membuka peluang bagi Inggris untuk menjalin kerja sama ekonomi yang lebih luas.

Inggris akan resmi keluar dari UE pada Maret 2019. Tetapi, masih ada beberapa hal yang mesti dibereskan, salah satunya adalah kebijakan asuransi di perbatasan antara Irlandia dengan Irlandia Utara.

Alotnya pembahasan atas kesepakatan ini juga membuat May kehilangan beberapa menterinya, di antaranya Boris Johnson yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper