Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat AS dan China Sambung Komunikasi Dagang Jelang Pertemuan Trump-Xi

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He kembali membicarakan masalah perdagangan kedua negara pada akhir pekan lalu.
Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump (paling kanan). Ikut mendamping Ibu Negara China Peng Liyuan saat makan malam pada awal pertemuan puncak 6-7 April 2017 di  Florida./.Reuters
Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump (paling kanan). Ikut mendamping Ibu Negara China Peng Liyuan saat makan malam pada awal pertemuan puncak 6-7 April 2017 di Florida./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He kembali membicarakan masalah perdagangan kedua negara pada akhir pekan lalu.

Hal itu menambah optimisme terkait hasil pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Argentina pada akhir bulan ini.

Wall Street Journal yang dikutip Bloomberg melaporkan, dua orang sumber yang mengerti jalannya diskusi mengungkapkan bahwa kedua pejabat tersebut telah berbicara lewat telepon pada Jumat (9/11/2018).

Kendati pembicaraan itu tidak memberikan hasil konkret, South China Morning Post melaporkan bahwa Liu diharapkan bakal berkunjung ke Washington dalam waktu dekat dalam rangka mempersiapkan pertemuan Trump-Xi.

Saham-saham di Asia pun langsung menguat dari level rendahnya pada Selasa (13/11). Sementara itu, yuan China juga ikut terapresiasi untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir.

Sejak Mei 2018, perundingan dagang antara AS dan China memang belum memperlihatkan kemajuan yang berarti. Trump pun sempat memberhentikan kesepakatan di mana China sudah bersedia membeli lebih banyak produk energi dan pertanian dari AS untuk mengurangi defisit perdagangannya.

Aksi Trump tersebut pun dipandang sebagai suatu ejekan terhadap Xi, yang telah mengirimkan Liu selaku pejabat ekonomi utamanya ke Washington untuk bernegosiasi. Selain itu, AS juga dipandang tidak menepati janji dan spekulasi pun muncul bahwa niat Trump yang sebenarnya adalah untuk menghalangi cita-cita Negeri Panda.

Oleh karena itu, PM China Li Keqiang mengingatkan agar perundingan antara AS dan China ke depannya harus didasari oleh rasa saling menghargai, seimbang, dan beritikad baik.

“Kami bersedia untuk berunding dengan AS,” ujarnya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Singapura, seperti dilansir Bloomberg, Selasa (13/11).

Li meyakini dua ekonomi terbesar dunia itu akan memiliki kebijaksanaan masing-masing untuk mencari solusi yang dapat diterima kedua belah pihak. Kendati dia menyadari benar bahwa perselisihan antara AS dan China tidak hanya dari sisi perdagangan, Li menyampaikan hal-hal tersebut akan turut dibicarakan nantinya.

"Selama kita menghormati keinginan dan kepentingan satu sama lain, kami yakin kita dapat menyelesaikan segala perselisihan," imbuhnya.

Adapun AS dan China telah saling melemparkan tarif impor di medan perang dagang. Tarif sebesar 10% yang diberikan untuk produk impor asal China yang senilai US$200 miliar pun dijadwalkan naik menjadi 25% pada Januari 2019 jika perundingan di level kepala negara nantinya tidak juga menghasilkan kesepakatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper