Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Luar Negeri Prancis Bantah Pernyataan Erdogan Soal Khashoggi

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menyatakan bahwa Prancis tidak memiliki rekaman yang berkaitan dengan pembunuhan jurnalis asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi.
Jamal Khashoggi/reuters
Jamal Khashoggi/reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menyatakan bahwa Prancis tidak memiliki rekaman yang berkaitan dengan pembunuhan jurnalis asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Hal ini jelas bertentangan dengan pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Pasalnya, pada Sabtu (10/11), sebelum berangkat ke Prancis untuk menghadiri peringatan berakhirnya Perang Dunia I, Erdogan mengutarakan bahwa Prancis, Jerman, dan Inggris telah menerima rekaman yang berkaitan dengan pembunuhan Khashoggi.

“Kami telah memberi semua rekaman ke Arab Saudi, Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Inggris. Mereka sudah mendengar percakapan di dalam rekaman itu,” kata Erdogan.

Le Drian kemudian menegaskan bahwa sejauh yang ia ketahui Prancis tidak memiliki rekaman yang dimaksud. Politikus berusia 71 tahun ini juga merespons pertanyaan mengenai maksud dari perkataan Erdogan tersebut.

“Artinya ia [Erdogan] memiliki permainan politik untuk dimainkan dalam situasi seperti ini,” jawab Le Drian dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi nasional Prancis France 2, Senin (12/11/2018), seperti dikutip Reuters.

Khashoggi, yang dikenal kerap melancarkan kritiknya terhadap pemerintahan Arab Saudi, diketahui tewas di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.

Menurut Erdogan, pembunuhan terhadap kolumnis The Washington Post tersebut dilakukan secara terencana berdasarkan perintah pejabat tinggi pemerintah Saudi.

Kasus pembunuhan Khashoggi ini telah menyulut kemarahan dunia internasional. Namun begitu, hingga kini tak banyak langkah konkret dari negara-negara besar di dunia terhadap Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia serta pendukung rencana pemerintah AS untuk menahan pengaruh Iran di Timur Tengah.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pada Minggu (11/11) bahwa Presiden AS Donald Trump dan Erdogan telah membahas bagaimana merespons kasus pembunuhan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper