Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Minta Pemerintah Bebaskan Tiga ABK yang Diculik di Kongo

Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari mendesak pemerintah untuk segera bertindak membebaskan tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang diculik di perairan Kongo pada 29 Oktober 2018 lalu.
Sandera/Ilustrasi-JIBI Photo
Sandera/Ilustrasi-JIBI Photo

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari mendesak pemerintah untuk segera bertindak membebaskan tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang diculik di perairan Kongo pada 29 Oktober 2018.

Tiga WNI yang diculik tersebut merupakan Anak Buah Kapal (ABK) supply tug ARK TZE berbendera Singapura. Sedangkan, sembilan WNI lainnya yang juga merupakan awak kapal tersebut berhasil selamat dari upaya penculikan dan segera dipulangkan ke Indonesia atas permintaan mereka sendiri.

“Komisi I DPR mendorong pemerintah melalui instansi-instansi terkait untuk melakukan pembebasan WNI yang diculik,” kata Kharis dalam keterangan singkatnya kepada wartawan, Rabu (7/11/2018).

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan informasi pembajakan dan penyanderaan didapat dari sejumlah sumber. Menurutnya, sampai saat ini belum ada perkembangan terkait kabar penyanderaan tiga WNI, kata Iqbal. Bahkan kondisi mereka saat ini belum diketahui.

Pemerintah masih mencoba mencari informasi lebih rinci sebab pemerintah menyatakan belum ada kontak dengan penyandera. Pemerintah juga akan mengupayakan sekuat tenaga untuk segera membebaskan para WNI yang ditawan kawanan perompak di perairan Kongo.

Diketahui, ABK kapal supply tug ARK TZE yang berbendera Singapura berjumlah 15 orang, terdiri dari 12 WNI, 2 warga Myanmar, dan 1 warga Ukraina. Pembajak berhasil menculik empat orang ABK dan memindahkannya keempatnya ke kapal tanker berbendera Panama Anuket Amber yang dikuasai pembajak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper