Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kecewa Pemberitaan Kasus Jamal Khashoggi, “Boikot Amazon” Jadi Trending Topic

Warga Arab Saudi ramai-ramai menyerukan aksi boikot terhadap Amazon.com menyusul pemberitaan The Washington Post terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Jamal Khashoggi/reuters
Jamal Khashoggi/reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Warga Arab Saudi ramai-ramai menyerukan aksi boikot terhadap Amazon.com menyusul pemberitaan The Washington Post terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

“Boycott Amazon” atau Boikot Amazon menjadi tagar tren teratas Twitter di Arab Saudi selama beberapa jam pada Minggu (4/11/2018) waktu setempat, dengan para penggunanya mengedarkan gambar yang menunjukkan penghapusan aplikasi Amazon dalam smartphone.

Mereka juga menyerukan aksi boikot terhadap platform e-commerce setempat yakni Souq.com, yang diakuisisi oleh Amazon pada Maret 2017.

Banyak warga Saudi merasa bahwa negara mereka makin disorot habis-habisan oleh media-media asing sejak sejumlah agen dari dalam negeri membunuh Khashoggi di dalam konsulat kerajaan di Istanbul, Turki, pada awal Oktober,

Mereka sangat kecewa dengan sebuah artikel opini oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang baru-baru ini diterbitkan di dalam The Washington Post maupun pemberitaan surat kabar tersebut bersama dengan media internasional lainnya yang mengulas informasi tentang kasus pembunuhan itu.

Buntut dari kemarahan mereka pun mencetuskan aksi boikot terhadap Amazon yang dimiliki oleh miliarder Jeff Bezos, juga dikenal sebagai pemilik The Washington Post.

“Sudah jelas bagi kami bahwa ini adalah perang media yang terorganisir,” ujar Bandar Otyf, seorang jurnalis Saudi dengan lebih dari 100.000 followers dalam Twitter yang ikut menyerukan aksi boikot ini.

“Sebagai pengguna Twitter serta aktivis dan warga, kami tidak memiliki kekuatan di luar negeri, tetapi kami memiliki hal-hal sederhana seperti memboikot,” lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg. Aksi ini setidaknya diharapkan dapat memengaruhi sebagian bisnis Amazon.

Sejumlah cuitan tentang boikot itu tampaknya dilakukan secara otomatis atau disalin.

“Saya sangat bersemangat untuk Black Friday! Tapi sayangnya karena #Washingtonpost menjadi standar ganda terhadap negara saya #saudiArabia dan mendukung propaganda Erdogan, saya memutuskan untuk menghentikan rencana membeli apa pun di @amazon,” demikian bunyi salah satu cuitan tersebut.

Cuitan itu diulang delapan kali pada akun yang berbeda dengan kesalahan ejaan yang sama. Sementara itu, baik pihak Amazon maupun The Washington Post belum bersedia merespons ihwal aksi ini di Arab Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper