Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berantas Provokasi Golput di AS, Twitter Hapus Ribuan Akun Bot

Twitter Inc melaporkan bahwa mereka telah menghapus ribuan akun bot yang memprovokasi masyarakat untuk golput menjelang pemilihan umum sela di Amerika Serikat.
Ilustrasi/Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi/Reuters-Kacper Pempel

Bisnis.com, JAKARTA - Twitter Inc melaporkan bahwa mereka telah menghapus ribuan akun bot yang memprovokasi masyarakat untuk golput menjelang pemilihan umum sela di Amerika Serikat.

Sebagaimana diberitakan Reuters, Twitter melaporkan setidaknya 10.000 akun yang mengaku berafiliasi dengan Partai Demokrat telah dihapus selama September hingga Oktober.

Kebijakan ini diambil Twitter menyusul laporan Democratic Congressional Campaign Committee (DNCC), kelompok pendukung Partai Demokrat, soal aktivitas mencurigakan yang dilakukan ribuan akun di media sosial tersebut.

"Untuk pemilihan tahun ini kami membuka komunikasi langsung dengan pejabat pemerintah, Kementerian Keamanan Dalam Negeri (DHS), dan organisasi kampanye dari kedua partai," ujar seorang perwakilan Twitter dalam sebuah pernyataan.

“Kami menghapus akun-akun tersebut karena penyebaran informasi palsu yang dilakukan secara sistematis dan hal itu melanggar kebijakan kami," lanjutnya.

Twitter menyebutkan akun-akun tersebut dijalankan di Amerika Serikat, namun mereka tidak memberi penjelasan mengenai bagaimana akun-akun tersebut bekerja.

Jumlah terbaru akun yang diblokir Twitter, berdasarkan sumber yang dekat dengan Demokrat, cenderung lebih sedikit jika menilik aksi Twitter sebelumnya yang menghapus jutaan akun yang diduga terlibat dalam penyebaran informasi palsu selama pemilu AS 2016.

Twitter telah memperkuat upaya untuk memerangi bot, misinformasi, dan intervensi menjelangan pemilihan umum sela. Secara total, Twitter telah menangguhkan aktivitas 70 juta akun palsu. Selama Mei hingga Juni, 1 juta akun telah dinonaktifkan akibat pelanggaran misinformasi, propaganda, dan kegiatan politis terkoordinasi lain yang dapat mengintervensi pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper