Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upayakan Pemulihan Hubungan Bilateral, Shinzo Abe Kunjungi China

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tiba di Beijing, Kamis (25/10/2018). Kunjungan Abe dalam rangka memperkuat pemulihan hubungan dengan China yang didera sengketa wilayah enam tahun lalu.
PM Jepang Shinzo Abe/Reuters
PM Jepang Shinzo Abe/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tiba di Beijing, Kamis (25/10/2018). Kunjungan Abe dalam rangka memperkuat pemulihan hubungan dengan China yang didera sengketa wilayah enam tahun lalu.

Pada  kunjungan resmi pertama dalam tujuh tahun ini, Abe akan menandai 40 tahun perjanjian perdamaian dan persahabatan bersama Perdana Menteri Li Keqiang. Sementara pada Jumat, Abe akan mengadakan pembicaraan formal dengan Li dan Presiden Xi Jinping.

Perjalanan Abe ke China dilakukan karena dua negara dengan ekonomi terbesar di Asia tersebut berada di bawah tekanan Presiden AS Donald Trump terkait dugaan praktik perdagangan yang tidak adil.

Abe akan didampingi Menteri Luar Negeri dan Menteri Perdagangan, serta 500 delegasi bisnis besar untuk menghadiri sebuah forum kerja sama ekonomi di negara-negara ketiga.

Dilansir Bloomberg, surat kabar Nikkei mengatakan sekitar 50 kesepakatan akan ditandatangani dalam forum tersebut, termasuk untuk pengembangan kota bersama di Thailand.

Hubungan Jepang dengan mitra dagang terbesarnya berubah menjadi tidak bersahabat pada tahun 2012, ketika menasionalisasi bagian dari kepulauan di Laut China Timur yang dipersengketakan. Hal tersebut memicu protes dan merusak hubungan bisnis dengan China.

Sejak menjabat pada akhir tahun itu, Abe secara konsisten menjalin hubungan dengan para pemimpin China, bahkan di saat meningkatnya kemarahan mengenai perselisihan teritorial dan lainnya.

"Melalui kunjungan ini, saya ingin meningkatkan hubungan ke level yang baru," kata Abe kepada wartawan di Tokyo.

Abe menambahkan bahwa dia mengharapkan pembicaraan jujur dengan Xi dan Li yang meliputi Korea Utara dan masalah perdagangan, serta hubungan bilateral.

Para pemimpin juga akan membahas langkah-langkah untuk membangun kepercayaan seperti memulai kembali pertukaran militer dan membangun jalur hubungan untuk membantu menghindari bentrokan militer yang tidak diinginkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper