Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berbagai Program Sosial ini Efektif Turunkan Angka Kemiskinan di Era Jokowi-JK

Sepanjang 4 tahun masa pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, berbagai rencana pembangunan yang dicanangkan pemerintah diklaim telah tercapai salah satunya menurunkan angka kemiskinan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi yang mengajak sang cucu Jan Ethes saat menghadiri acara Apel Akbar Santri di Benteng Vastenburg Solo, Sabtu (20/10)./Instagram@jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi yang mengajak sang cucu Jan Ethes saat menghadiri acara Apel Akbar Santri di Benteng Vastenburg Solo, Sabtu (20/10)./Instagram@jokowi

Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang 4 tahun masa pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, berbagai rencana pembangunan yang dicanangkan pemerintah diklaim telah tercapai salah satunya menurunkan angka kemiskinan. 

Hal ini sejalan dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2018 sebanyak 25,95 juta penduduk turun 630.000 penduduk dibandingkan September 2017  sebesar 26,58 juta penduduk.

Adapun persentase penurunan angka kemiskinan menjadi hanya satu digit yaitu 9,82% dari 10,12% pada September 2017. Penurunan angka kemiskinan tersebut, menurut BPS tidak lepas dari program penerimaan bantuan sosial yang meningkat sampai 87,6% dan diterima tepat waktu. 

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan tekad pemerintah untuk terus menekan angka kemiskinan ini telah disampaikan presiden dalam sidang tahunan DPR/MPR Agustus lalu. 

Peningkatan pelayanan sosial dasar terhadap warga negara merupakan upaya pemerintah dalam pengurangan kemiskinan dan permasalahan gizi buruk (stunting). “Kedua program ini menjadi salah satu dari lima poin utama pembangunan manusia pada 2019,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Rabu (24/10/2018). 

Menurutnya, keberhasilan pemerintah menekan angka kemiskinan juga tidak lepas dari strategi berkesinambungan pemerintahan Jokowi-JK sejak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Pada tahun pertama pemerintahannya, Presiden Jokowi telah meletakan fondasi melalui penguatan strategi perlindungan sosial dan pada tahun ke-4  pembangunan manusia menjadi prioritas utama dalam Rencana Kerja Pemerintah 2019. 

Berbagai strategi penurunan angka kemiskinan pun disusun pemerintah seperti penambahan jumlah penerima bantuan Program Keluarga Harapan. Pahun 2018, misalnya, tercatat penerima Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebanyak 92,4 juta jiwa. Adapun penerima manfaat Program Keluarga Harapan sebanyak 10 juta jiwa. 

“Pada 2019 nanti, angka penerima JKN bertambah menjadi 96,8 juta jiwa dan indeks bantuan sosial KPM PKH meningkat hingga 100% sesuai dengan kondisionalitas keluarga,” jelasnya. 

Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat mengatakan terdapat lima tujuan PKH yaitu meningkatkan akses layanan sosial dasar, mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga.

Selain itu, menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan, dan mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada KPM PKH.

Upaya Kementerian Sosial untuk menekan angka kemiskinan juga diwujudkan dengan memberikan perlindungan sosial bagi korban bencana.. Selain itu, Kemensos juga terus memberikan perhatian dan perlindungan  kepada komunitas adat terpencil dan kelompok rentan.

"Ini merupakan bentuk komitmen pemerintahan Jokowi-JK bahwa kesejahteraan adalah hak seluruh warga tanpa kecuali,” ujar Mensos.

Melalui Kemensos, pemerintah melaksanakan Program Pemberdayaan Sosial bagi Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Program Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Disabilitas.  "Dengan berbagai strategi program perlindungan sosial tersebut, diharapkan target Presiden RI bahwa tingkat kemiskinan pada tahun 2019 akan turun lagi dari 9,82 persen menjadi 8,5 - 9,5 persen akan tercapai", tutupnya.

Berbagai Program Sosial ini Efektif Turunkan Angka Kemiskinan di Era Jokowi-JK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper